Gejala dan Penyebab Midlife Crisis yang Sering Dialami Usia 40an

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 28 September 2021
Gejala dan penyebab terjadinya midlife crisis
Gejala dan penyebab terjadinya midlife crisis valentinrussanov
  • Kelelahan, kebosanan, atau ketidakpuasan dengan hidup atau dengan gaya hidup (termasuk orang lain dan hal-hal yang sebelumnya memberikan kepuasan).
  • energi panik, seperti merasa gelisah dan ingin melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda.
  • Mempertanyakan diri sendiri, mempertanyakan keputusan yang dibuat bertahun-tahun sebelumnya dan makna hidup.
  • Kebingungan tentang siapa dirimu atau ke mana arah hidupmu.
  • Lamunan yang berlebihan.
  • Iritabilitas, kemarahan yang tak terduga.
  • Kesedihan yang terus-menerus.
  • Peningkatan penggunaan alkohol dan obat-obatan, asupan makanan, dan kompulsi lainnya.
  • Penurunan atau peningkatan hasrat seksual yang signifikan.
  • Hubungan seksual, sering kali dengan seseorang yang jauh lebih muda.
  • Ambisi yang sangat menurun atau meningkat.

Baca Juga: Quarter Life Crisis Vs Midlife Crisis: Perbedaan, Tanda dan Fase saat Mengalaminya

Benarkah orang yang berusia di atas 50 tahun lebih bahagia daripada orang yang lebih muda?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychiatry menemukan bahwa orang yang berusia di atas 50 tahun umumnya lebih bahagia jika dibandingkan dengan orang yang lebih muda. 

Mereka kurang cemas dan depresi dan kurang stres. 

Itu tidak berarti tidak ada depresi atau penyakit mental dalam kelompok usia ini sama sekali. 

Perempuan paruh baya memang memiliki tingkat depresi yang tinggi dan beberapa pria paruh baya memang menderita ide bunuh diri.

Mengapa perceraian sering terjadi di usia paruh baya?

Perasaan tidak puas tentang tahap kehidupan ini dapat memiliki dampak yang berjenjang. 
 
Satu pasangan mungkin menemukan bahwa hidup tidak berarti, dan ganti pasangan dengan yang lebih muda telihat masuk akal. 
 
Selain itu, anak-anak meninggalkan rumah, dan ada perasaan kosong di antara pasangan. 
 
Pasangan juga dipengaruhi oleh teman mereka yang berpisah, dan karena itu mereka mengikutinya.
 

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru