Selain itu, HPP memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan menyesuaikan strategi penetapan harga persediaannya.
Lebih lanjut lagi, HPP memberikan perbandingan biaya produksi yang realistis dari tahun ke tahun.
Simak berikut ini cara menghitung harga pokok produksi.
Baca Juga: Jangan Langsung Dihamburkan! Keuntungan Bisnis Baiknya Dipakai untuk Kebutuhan Ini
Menghitung harga pokok produksi
Pabrik A memulai tahun dengan biaya persediaan sebesar Rp4.000.000, yang dianggap sebagai persediaan awal.
Sepanjang tahun, pabrik menghabiskan Rp10.000.000 untuk bahan langsung, Rp6.000.000 untuk tenaga kerja langsung, dan Rp3.000.000 untuk overhead pabrik.
Ketiga angka ini dijumlahkan sama dengan Rp19.000.000 dan merupakan total biaya produksi untuk pabrik.
Pada akhir tahun, perusahaan memiliki sisa persediaan persediaan barang sebesar Rp5.000.000 Pabrik A menghitung harga pokok produksinya sebagai berikut:
Rp4.000.000 + Rp19.000.000 - Rp5.000.000 = Rp18.000.000
Jumlah persediaan yang diselesaikan dan dipindahkan ke akun barang jadi untuk tahun itu adalah Rp18.000.000.
Untuk diketahui, manfaat lain dari HPP yakni meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merencanakan volume persediaan dan penggunaan sumber dayanya.
Baca Juga: Penting untuk Pebisnis! Ini Cara Mudah Menghitung Keuntungan Penjualan
Harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan di industri ritel yang secara teratur menghasilkan persediaan baru untuk dijual.
Terlebih lagi HPP menyediakan bisnis dengan informasi penting termasuk bagaimana biaya berdampak pada laba bersih perusahaan.
(*)