Mengenal Harga Pokok Produksi dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya

Putri Mayla - Selasa, 28 September 2021
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP). Business photo created by tirachardz

Parapuan.co - Harga pokok produksi (HPP) harus ditentukan dan dihitung oleh pelaku bisnis sebelum dirinya mulai jualan.

HPP pun perlu dimasukkan dalam laporan keuangan bisnis.

Perhitungan HPP menentukan harga jual barang sekaligus bahan pertimbangan perusahaan.

Harga pokok produksi adalah produksi adalah perhitungan total biaya produksi perusahaan selama periode waktu tertentu, seperti melansir dari Indeed.

Baca Juga: Ada Fitur Baru TikTok Shop untuk Jualan Online, Simak Cara Menggunakannya

Harga ini pun adalah jumlah total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang, mengubahnya menjadi persediaan, dan menjualnya dalam bentuk produk.

Rumus menghitung harga pokok produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan pembuatan persediaan termasuk bahan langsung, overhead pabrik dan biaya tenaga kerja.

Biaya barang yang diproduksi juga dapat disebut sebagai harga pokok barang yang diselesaikan.

Selanjutnya, HPP akan memberikan gambaran umum kepada pemilik bisnis tentang keseluruhan biaya produksi.

Dengan memahami biaya barang yang diproduksi, perusahaan dapat menentukan harga jual produk sekaligus melakukan penyesuaian demi memaksimalkan profitabilitas.

Selain itu, HPP memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan menyesuaikan strategi penetapan harga persediaannya.

Lebih lanjut lagi, HPP memberikan perbandingan biaya produksi yang realistis dari tahun ke tahun.

Simak berikut ini cara menghitung harga pokok produksi.

Baca Juga: Jangan Langsung Dihamburkan! Keuntungan Bisnis Baiknya Dipakai untuk Kebutuhan Ini

Menghitung harga pokok produksi

Pabrik A memulai tahun dengan biaya persediaan sebesar Rp4.000.000, yang dianggap sebagai persediaan awal.

Sepanjang tahun, pabrik menghabiskan Rp10.000.000 untuk bahan langsung, Rp6.000.000 untuk tenaga kerja langsung, dan Rp3.000.000 untuk overhead pabrik.

Ketiga angka ini dijumlahkan sama dengan Rp19.000.000 dan merupakan total biaya produksi untuk pabrik.

Pada akhir tahun, perusahaan memiliki sisa persediaan persediaan barang sebesar Rp5.000.000 Pabrik A menghitung harga pokok produksinya sebagai berikut:

Rp4.000.000 + Rp19.000.000 - Rp5.000.000 = Rp18.000.000

Jumlah persediaan yang diselesaikan dan dipindahkan ke akun barang jadi untuk tahun itu adalah Rp18.000.000.

Untuk diketahui, manfaat lain dari HPP yakni meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merencanakan volume persediaan dan penggunaan sumber dayanya.

Baca Juga: Penting untuk Pebisnis! Ini Cara Mudah Menghitung Keuntungan Penjualan

Harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan di industri ritel yang secara teratur menghasilkan persediaan baru untuk dijual.

Terlebih lagi HPP menyediakan bisnis dengan informasi penting termasuk bagaimana biaya berdampak pada laba bersih perusahaan.

(*)

Sumber: indeed.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania