Hari Jantung Sedunia, Berikut Ini Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung

Anna Maria Anggita - Rabu, 29 September 2021
Peringatan Hari Jantung Sedunia untuk mendiagnosis penyakit jantung
Peringatan Hari Jantung Sedunia untuk mendiagnosis penyakit jantung Devrimb

Parapuan.co - Kawan Puan, Rabu 29 September 2021 ini kembali diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia.

Di Hari Jantung Sedunia ini hendaknya masyarakat sadar tentang bahaya dari penyakit jantung yang tidak bisa disembuhkan ini dan mampu menyebabkan kematian, bahkan mendadak.

Selain itu, Hari Jantung Sedunia ini, perlu dipahami oleh Kawan Puan pula bahwa mengubah gaya hiudp sehat sejak dini mampu mengurangi risiko penyakit jantung.

Untuk menghindari penyakit jantung, mempraktikkan gaya hidup sehat itu penting namun tak hanya itu saja, Kawan Puan juga bisa memeriksakan jantungmu.

Baca Juga: Syok Kardiogenik, Ini Gejala dan Penyebab Serangan Jantung Parah

Tujuannya agar jika memang berisiko atau menderita penyakit jantung maka bisa mendapat pengobatan lebih lanjut supaya kondisi pun tidak semakin parah.

Ketika datang ke klinik atau rumah sakit, dokter akan melakukan beberapa tes untuk membuat diagnosis penyakit jantung.

Di mana tes ini dilakukan sebelum menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung dan mencari penyebabnya.

Dilansir dari Healthline, berikut ini berbagai cara untuk mendiagnosis penyakit jantung:

Pemeriksaan fisik dan tes darah

Hal pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan fisik dan memerhatikan gejala yang dialami.

Kemudian, dokter juga akan mencari tahu mengenai riwayat kesehatan keluarga dan pribadi.

Sebab, genetika berperan dalam beberapa penyakit jantung.

Selain itu, juga dilakukan tes darah untuk melihat kadar kolesterol dan mencari apakah ada tanda-tanda peradangan atau tidak.

Baca Juga: PERKI Paparkan Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular di Masa Pandemi

Tes non-invasif

Adapun berbagai tes non-invasif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung, yakni:

  • Elektrokardiogram (EKG) tes ini dapat memantau aktivitas listrik jantung dan membantu dokter menemukan penyimpangan pada jantung.
  • Ekokardiogram, merupakan tes ultrasound yang dapat memberi dokter gambaran dekat tentang struktur jantung.
  • Tes stres, tes ini dilakukan saat kamu menyelesaikan aktivitas berat, seperti berjalan, berlari, atau mengendarai sepeda stasioner. Selama tes, dokter akan memantau aktivitas jantung sebagai respons terhadap perubahan aktivitas fisik.
  • USG karotis, tujuannya untuk mendapatkan ultrasonografi terperinci dari arteri karotis
  • Holter monitor, di mana dokter mungkin akan memintamu untuk memakai monitor detak jantung selama 24 hingga 48 jam. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dari aktivitas jantung.
  • Tilt table test, jika kamu baru saja mengalami pingsan atau sakit kepala ringan saat berdiri atau duduk, dokter akan melakukan tilt table test.  Selama dilakukan tes, kamu akan diikat ke meja dan perlahan-lahan dinaikkan atau diturunkan untuk memantau detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen.
  • CT-scan adalah tes pencitraan ini memberi dokter gambaran sinar-X yang sangat rinci tentang jantung.
  • MRI Jantung, sama seperti CT-scanMRI jantung dapat memberikan gambaran yang sangat rinci tentang jantung dan pembuluh darah.

 

Tes invasif

Apabila ketika pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes non-invasif tidak meyakinkan, dokter akan melakukan tes selanjutnya dan melihat ke dalam tubuh untuk menentukan apa yang menjadi penyebab gejala yang tak biasa, yaitu:

  • Kateterisasi jantung dan angiografi koroner, di mana dokter memasukkan kateter ke dalam jantung melalui selangkangan dan arteri. Kateter akan membantu dokter melakukan tes yang melibatkan jantung dan pembuluh darah. Setelah kateter ini berada di jantung, dokter dapat melakukan angiografi koroner. Selama angiografi koroner, pewarna disuntikkan ke dalam arteri halus dan kapiler yang mengelilingi jantung. Pewarna membantu menghasilkan gambar sinar-X yang sangat detail.
  • Studi elektrofisiologi, selama tes ini, dokter mungkin memasang elektroda ke jantungmu melalui kateter. Saat elektroda terpasang, dokter dapat mengirimkan listrik dan merekam bagaimana jantung merespons.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 7 Pemicu Serangan Jantung Tak Terduga

Nah Kawan Puan, melakukan tes untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung ini baik dilakukan agar kamu mengerti kondisimu yang sebenarnya.

(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru