Mengenal Spesialisasi Dokter Gigi, Mulai yang Pasang Behel hingga Implan

Arintha Widya - Rabu, 29 September 2021
Ilustrasi spesialisasi dokter gigi mulai dari yang khusus pasang behel hingga implan.
Ilustrasi spesialisasi dokter gigi mulai dari yang khusus pasang behel hingga implan. chee gin tan

Parapuan.co - Agar tidak salah pergi ke dokter gigi untuk menangani keluhan tertentu, kamu mesti tahu spesialisasinya.

Bahwasanya, tidak semua dokter gigi dapat atau diperkenankan melakukan prosedur tertentu terkait kesehatan gigi dan mulut.

Dokter gigi umum cenderung lebih generalis, di mana mereka menangani permasalahan kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh.

Apabila kamu butuh penanganan lanjutan seperti pencabutan gigi atau implan gigi, temuilah dokter gigi spesialis.

Dokter gigi spesialis biasanya sudah mempunyai spesifikasi profesi khusus yang lebih mendalam dibandingkan dokter gigi umum.

Mereka juga paham penanganan yang tepat untuk keluhan tertentu dari penyakit gigi dan mulut yang ternyata tak cuma satu.

Supaya lebih jelas perbedaannya, berikut beberapa spesialisasi dokter gigi dan tugasnya sebagaimana melansir Kompas!

Baca Juga: Ini Jenjang Pendidikan Dokter Gigi seperti Shin Min Ah di Hometown Cha Cha Cha

1. Spesialis Bedah Mulut (SpBM)

Spesialisasi dokter gigi yang pertama untuk kamu ketahui ialah SpBM atau dokter gigi spesialis bedah mulut.

SpBM merupakan gelar yang akan disandang oleh dokter gigi setelah menempuh pendidikan spesialis selama kurang lebih sepuluh semester.

SpBM ahli di tindakan bedah mulut, termasuk bedah rahang, implan gigi, operasi gigi bungsu dengan berbagai kesulitannya, hingga tumor pada rongga mulut.

Mereka juga yang terdepan dalam menangani perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, bedah koreksi asimetri wajah, bedah sendi rahang, dan lain-lain.

2. Spesialis Penyakit Mulut (SpPM)

Sedikit berbeda dari SpBM, SpPM ialah dokter gigi spesialis penyakit mulut yang pendidikannya biasanya ditempuh selama lima semester.

SpPM berperan pada perawatan kesehatan mulut pasien kompromis medis dan diagnosis, serta pengelolaan non-bedah pada kelainan atau penyakit mulut.

Spesialisasi dokter gigi yang satu ini juga bertugas memberikan perawatan terhadap luka, sariawan yang tak kunjung sembuh, dan tonjolan pada jaringan lunak mulut.

Baca Juga: Agar Lebih Bersih, Simak Tips Perawatan Kawat Gigi Ala Dokter UGM

3. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA)

Untuk penanganan kesehatan gigi anak merupakan tugas yang diemban oleh SpKGA atau spesialis kedokteran gigi anak.

SpKGA menangani seluruh masalah gigi anak, mengarahkan pertumbuhan, dan perkembangan gigi-gigi mereka.

Hal ini berguna untuk membantu menghindarkan anak dari masalah kesehatan gigi di masa depan dengan pendekatan psikologis anak, sehingga tidak akan mengalami trauma pergi ke dokter gigi.

Pendidikan yang ditempuh untuk mendapatkan gelar spesialis ini rata-rata selama lima semester.

4. Spesialis Konservasi Gigi (SpKG)

SpKG mempunyai keahlian dalam merawat dan mencegah gigi berlubang, serta menambal gigi sesuai kasus (pembuatan veneer, pasak, dll).

Mereka juga berperan dalam perawatan gigi berlubang dalam yang sudah mencapai ke ruang saraf dan pembuluh darah gigi (perawatan saluran akar gigi).

SpKG menangani pula masalah dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi, gigi avulsi, bedah endodontik, pemutihan gigi eksterna dan interna, dan sebagainya.

Waktu tempuh pendidikan untuk spesialiasi konservasi gigi biasanya adalah selama lima semester.

5. Spesialis Ortodonsia (SpOrt)

Seorang dokter gigi dapat pula mengambil spesialis ortodonsia dan akan mendapatkan gelar SpOrt setelah kuliah selama lima semester.

Keahlian SpOrt meliputi diagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial).

Mereka menanggulangi keluhan itu melalui upaya preventif, interseptif, dan kuratif baik secara bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan, dan estetika yang optimal.

 

6. Spesialis Periodonsia (SpPerio)

Berikutnya, ada spesialisasi dokter gigi periodonsia atau SpPerio yang pendidikannya mesti ditempuh dalam waktu sekitar lima semester.

SpPerio umumnya mempunyai keahlian dalam hal perawatan jaringan pendukung gigi.

Misalnya perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan sebagainya.

7. Spesialis Prostodonsia (SpPros)

Adapun dokter gigi spesialis prostodonsia yang ahli dalam membuat restorasi gigi asli dan atau mengganti gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut.

Tak jarang, SpPros juga berperan dalam pembuatan gigi tiruan, veneer, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya.

Normalnya, waktu pendidikan yang ditempuh untuk menjadi dokter gigi spesialis prostodonsia ialah selama lima semester.

Baca Juga: IDI Sebut Gaji Dokter di Indonesia Masih Minim, Ini Kisarannya?

8. Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG)

Terakhir, ada dokter gigi spesialis radiologi yang untuk mendapatkan gelar SpRKG harus menempuh pendidikan selama lima semester.

SpRKG dikenal pula sebagai dokter gigi yang ahli dalam menganalisa dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.

Nah, itulah tadi beberapa spesialiasi dokter gigi yang perlu Kawan Puan ketahui.

Mudah-mudahan setelah ini kamu tidak salah memilih dokter gigi untuk menangani keluhan-keluhanmu, ya! (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Mengenal Spesialisasi Dokter Gigi, Mulai yang Pasang Behel hingga Implan