Parapuan.co- Kawan Puan, setiap tahunnya selalu ada pelajar Indonesia yang meneruskan pendidikan ke luar negeri.
Tidak heran jika banyak yang berminat untuk bersekolah di luar negeri lantaran manfaat pengembangan diri, karier, serta cara berpikir.
Dilansir dari UNESCO, selalu ada peningkatan mahasiswa dari Indonesia yang belajar di luar negeri sejak tahun 2013 hingga 2019.
Tetapi, untuk menempuh pendidikan di luar negeri membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Baca juga: Tips Atur Uang Pasca Pandemi dari Pakar agar Hidup Mapan dan Aman
Harus ada perencanaan keuangan yang jelas untuk membayar sewa tempat tinggal selama di sana, kebutuhan pribadi, dan sisa uang untuk ditabung.
Salah satu mahasiswa yang lolos program LPDP ke Amerika Serikat, Nadhira Afifa membagikan cara mudah mengatur keuangan selama berada di luar negeri.
"Tips pertama adalah membuat rencana keuangan. Saat merencanakan biaya hidup mingguan dan bulanan, biaya tak terduga seperti memperbaiki ponsel yang rusak juga harus diperhitungkan. Hal - hal kecil yang kadang dianggap sepele, seperti membetulkan barang yang rusak justru bisa menimbulkan biaya yang cukup besar," ujar Nadhira dikutip dari kompas.com.
Berikutnya, Nadhira juga mengingatkan untuk mengecek biaya transfer uang ke luar negeri.
Pasalnya, mahasiswa luar negeri kerap lupa bahwa dalam bertransaksi mereka menggunakan mata uang lain yang kursnya berbeda.
"Saya sering tidak tahu berapa charge bank dan apakah saya mendapatkan harga yang bagus. Ditambah lagi sulit untuk memastikan kapan uang itu akan sampai ke tujuan," kata mahasiswi gelar Master jurusan Public Health di Universitas Harvard ini.
Nadhira kemudian membocorkan aplikasi mengirim uang yang mudah dan aman.
Baca juga: Tips Memulai Investasi untuk Perempuan, Salah Satunya Memilih Kripto
Ia mengaku menggunakan Wise untuk mengirimkan uang ke lain negara.
"Selama saya menggunakan Wise, transfernya hanya butuh 10 menit saja dan uang sudah sampai. Rate-nya terbilang baik. Selain itu, transfer fee nya pun sangat affordable. Biasanya biaya sekali transaksi sekitar Rp 200.000, kalau pakai Wise cuma Rp 63.000," ceritanya.
Terakhir, Nadhira mengatakan perlunya memahami nilai tukar mata uang asing.
"Ini tidak dapat diremehkan karena sesuatu yang awalnya terlihat kecil membuat perbedaan besar untuk transaksi besar, terutama di negara seperti Amerika di mana biaya hidup relatif tinggi," tutupnya. (*)