Selain Implusif, Ini 4 Sikap Buruk yang Perlu Pemimpin Perempuan Hindari

Ardela Nabila - Minggu, 3 Oktober 2021
Pentingnya pemimpin perempuan melek digital
Pentingnya pemimpin perempuan melek digital gorodenkoff

Parapuan.co - Setiap orang tentunya memiliki kekurangan pada kepribadiannya masing-masing, tidak terkecuali seorang pemimpin perempuan.

Namun, pemimpin harus bisa mengontrol dan mengesampingkan kekurangannya tersebut demi mencapai kepentingan bersama.

Pasalnya, beberapa kekurangan pada kepribadian bisa berdampak negatif pada kualitas dan pelaksanaan strategi di sebuah organisasi.

Kawan Puan, perlu diketahui bahwa seorang pemimpin perempuan harus fokus untuk terus bersaing dan tahu hal apa yang penting serta tidak penting untuk dilakukan.

Walaupun begitu, terkadang kekurangan tersebut secara tidak sadar memengaruhi strategi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin.

Baca Juga: Mengenal Profesi Pembatik dan Alat yang Dipakai saat Bekerja

Akibatnya, mereka justru berisiko mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya.

Melansir Harvard Business Review, berikut ini empat sikap buruk yang sebaiknya dihindari oleh seorang pemimpin serta dampaknya terhadap pelaksanaan strategi.

1. Pemimpin yang terlalu percaya diri

Memiliki sikap yang percaya diri memang harus dimiliki oleh setiap pemimpin.

Akan tetapi, jika seorang pemimpin terlalu percaya diri, mereka cenderung berjanji berlebihan dan mengembangkan strategi yang tidak realistis.

Hal seperti ini dapat memengaruhi orang-orang di sekitar yang bekerja sama dengannya.

Selain itu, pemimpin yang terlalu percaya diri sering kali tidak mau mendengarkan pandangan anggota lain dalam timnya.

Sebaliknya, untuk menjadi pemimpin yang baik, kamu bisa mencoba mendengarkan pandangan dari anggota tim lain.

2. Pemimpin yang impulsif

Tidak ada salahnya memiliki banyak ide kreatif yang bisa kamu berikan sebagai masukan ke anggota tim.

Tetapi, apabila ide tersebut secara impulsif dipaksa untuk dieksekusi, sehingga bisa berdampak terhadap keberlangsungan organisasi, maka sebaiknya dihindari.

Umumnya, pemimpin yang impulsif sering kali berbicara dan melontarkan pernyataan yang berlebihan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Overthinking di Tempat Kerja, Salah Satunya Tidak Merasa Cukup

Sikap impulsif ini hanya akan memecah fokus anggota tim lainnya.

Untuk menghindari sikap impulsif dalam memimpin, Kawan Puan bisa membangun kebiasaan disiplin dalam proses menjalankan strategi.

3. Pemimpin yang sering mengontrol dengan kaku

Beberapa pemimpin memang ingin menciptakan lingkungan yang sangat terkontrol.

Sayangnya, sikap terlalu mengontrol ini bisa menyebabkan anggota tim lainnya menjadi tidak nyaman.

Sebagai contoh, ketika anggota tim memiliki ide kreatif, mereka akan merasa sungkan untuk memberikan ide-ide tersebut.

Kecenderungan terlalu mengontrol ini dapat dihindari dengan meningkatkan transparansi antar anggota tim dan mengkomunikasikan pemikiran kamu kepada orang lain.

4. Pemimpin yang tidak percaya diri

Setiap pemimpin pastinya pernah menghadapi krisis kepercayaan diri.

Tidak jarang juga ada pemimpin yang memimpin dengan rasa keraguan terhadap dirinya sendiri.

Pemimpin yang tidak percaya diri ini cenderung memikirkan pandangan orang lain terhadapnya dan takut akan kegagalan.

Kawan Puan, pemimpin yang memiliki sikap seperti ini dapat dijadikan celah oleh pemimpin lainnya untuk mengambil ide dari anggota tim kamu.

Baca Juga: Sudah Diterima Kerja, Perlukah Memberikan Slip Gaji ke Perusahaan Baru?

Selain itu, eksekusi untuk mencapai tujuan bersama juga rentan menjadi terhambat lantaran pemimpinnya tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas.

Ketika mengalami keraguan saat memimpin, Kawan Puan bisa membangun skenario realistis dan positif tentang berbagai hasil potensial dari strategi yang sedang dipertimbangkan. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja