Parapuan.co - Body dysmorphic disorder (BDD) atau gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan kesehatan mental.
Seseorang dengan BDD sangat cemas tentang cacat fisik yang mengakibatkan ketidakpuasan fisik dan rendah diri.
Mereka sangat mencemaskan penampilan fisiknya, yang bahkan orang lain tidak sadar atau tidak bisa melihatnya.
Perasaan ini menghabiskan pikiran orang tersebut, memengaruhi aktivitas sosial dan pekerjaan mereka.
Baca Juga: Memahami Inner Child, Luka Batin Masa Kecil yang Abadi hingga Dewasa
Ciri-Ciri Body Dysmorphic Disorder
Orang dengan BDD memiliki pandangan yang tidak akurat tentang diri mereka sendiri.
Ini dapat menyebabkan mereka menghindari orang lain, atau mengarahkan mereka ke perilaku berbahaya atau operasi berulang untuk memperbaiki masalah tubuhnya.
Mengutip Cleveland Clinic, ciri-ciri orang dengan gangguan dismorfik tubuh meliputi:
- Melihat diri dan menilai 'jelek' pada tubuh sendiri
- Memikirkan kekurangan tubuh setiap hari
- Tidak ingin orang lain melihatnya
- Menghindari interaksi sosial, baik keluarga atau teman
- Melakukan operasi plastik untuk memperbaiki penampilan
- Mengalami tekanan emosional yang parah dan perilaku berbahaya
Siapa yang mengidap Body Dysmorphic Disorder?
Gangguan dismorfik tubuh memengaruhi orang-orang dari jenis kelamin apa pun.
Ini cenderung dimulai selama tahun-tahun remaja atau dewasa awal.
Itu lah usia ketika anak-anak mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Gangguan dismorfik tubuh adalah kondisi kronis (jangka panjang).
Tanpa pengobatan, gangguan dismorfik tubuh dapat memburuk seiring bertambahnya usia.
Mereka menjadi lebih tidak senang dengan perubahan fisik yang menyertai penuaan, seperti keriput dan uban.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-Hari Ini Ternyata Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
Area tubuh mana saja yang dikhawatirkan?
Secara umum, ada area tubuh tertentu yang menjadi perhatian pengidap BDD, antara lain:
- Kulit (kerutan, pigmentasi, bekas luka, jerawat, dan noda)
- Rambut (Rambut kepala atau tubuh dan kebotakan)
- Fitur wajah, paling sering hidung
- Perut atau dada
Selain itu, ada area tubuh lain yang berpotensi menjadi pemicu gangguan dismorfik tubuh meliputi:
- Ukuran penis
- Otot
- Payudara
- Paha
- Pantat
- Bau badan
Penyebab Body Dysmorphic Disorder
Penyebab pasti BDD tidak diketahui. Namun, ada masalah terkait neurotransmiter tertentu (bahan kimia yang membantu sel-sel saraf di otak mengirim pesan satu sama lain).
Gangguan dismorfik tubuh sering terjadi pada orang dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi berat dan kecemasan.
Faktor lain yang mungkin memengaruhi perkembangan atau memicu gangguan dismorfik tubuh meliputi:
- Pengalaman traumatis atau konflik emosional selama masa kanak-kanak
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Orang tua atau orang lain yang mengkritik penampilan
- Tekanan dari teman sebaya dan masyarakat yang menyamakan penampilan fisik dengan keindahan dan nilai
Kawan Puan, jika kamu merasa kondisi dan ciri-ciri gangguan BDD ini ada padamu, sebaiknya segera mendapatkan perawatan profesional ke psikiater.
Dengan begitu, kamu akan mengetahui akar masalah apa yang memicu gangguan ini dan bisa disembuhkan atau dikurangi gejalanya.
Baca Juga: Tips Meredakan Kecemasan yang Bisa Dicoba, Mulai dari Makan hingga Olahraga
(*)