Parapuan.co - Dokter hewan mempunyai tugas mencegah, memeriksa, mengobati, dan melakukan perawatan pada hewan agar terbebas dari penyakit.
Apabila binatang sudah terjangkit penyakit, dokter hewan juga punya peran dalam merawat sampai sembuh dan memberi ketetapan medis terhadap hewan tersebut.
Untuk menjalankan tugasnya, dokter hewan perlu menempuh pendidikan tinggi dan mengambil spesialisasi.
Tujuannya, supaya mampu melakukan tugas dengan baik dan dipercaya pula oleh masyarakat.
Di bawah ini informasi mengenai jenjang pendidikan calon dokter hewan seperti melansir Gramedia.com!
Baca Juga: Ini Jenjang Pendidikan Dokter Gigi seperti Shin Min Ah di Hometown Cha Cha Cha
Pendidikan untuk menjadi dokter hewan
Berdasarkan UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dokter hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan.
Maka itu, dokter hewan perlu memiliki sertifikat kompetensi dan kewenangan medis veteriner dalam melaksanakan pelayanan kesehatan hewan.
Oleh karenanya, untuk menjadi dokter hewan, seseorang mesti menjalani jenjang pendidikan sebagai berikut:
1. Pendidikan S1 Kedokteran Hewan
Begitu lulus SMA/sederajat, kamu mesti menempuh pendidikan tinggi S1 di jurusan Kedokteran Hewan.
Selesaikan kuliahmu di jurusan tersebut sampai lulus dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH).
Selama masa perkuliahan kurang lebih 4 tahun, kamu akan mempelajari sejumlah materi, yaitu:
- Anatomi Veteriner (struktur yang menopang tubuh hewan seperti tulang-tulang)
- Fisiologi Veteriner (ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan secara normal)
- Farmakologi (ilmu tentang obat-obatan)
- Virologi (ilmu tentang virus)
- Bakteriologi
- Patologi (ilmu tentang penyakit)
- Endoparasit (parasit)
- Dll
Baca Juga: Seperti di Drakor Hospital Playlist, Ini Jenjang Jabatan Fungsional Dokter di Indonesia
2. Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Tak berhenti sampai sarjana, kamu yang ingin menekuni profesi sebagai dokter hewan perlu mengambil pendidikan profesi.
Setelah menyelesaikan pendidikan profesi sebagai dokter hewan, gelarmu akan berubah menjadi Drh (Dokter Hewan).
Bahkan, sesudah itupun kamu masih perlu menempuh uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI).
Skill lain yang perlu dimiliki dokter hewan
Selain harus menempuh pendidikan sarjana dan profesi, seorang dokter hewan perlu pula mempunyai keterampilan berikut ini:
- Punya wawasan di bidang etika veteriner, legislasi veteriner, dan penghayatan profesi veteriner.
- Mampu menangani penyakit-penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik, dan hewan laboratorium.
- Memiliki keterampilan dalam melakukan pendiagnosaan secara fisik, laboratorik (mikrobiologi, parasitologi, patologi, dan patologi klinik) dan epidermiologist terhadap penyakit serta disfungsi hewan, juga penanganan secara medik.
- Punya wawasan terkait pengawasan dan pengendalian mutu, serta pemakaian dan peredaran obat hewan, bahan-bahan biologis, serta material genetik.
- Memiliki wawasan di bidang sistem kesehatan nasional.
- Dapat melakukan pengawasan terhadap bahan makanan asal hewan dan produk olahannya, sejak hewan hidup hingga sampai pada konsumen.
Baca Juga: Mau Jadi Dokter Spesialis Seperti di 'Hospital Playlist'? Berikut Kisaran Gajinya
Kawan Puan tertarik menjadi dokter hewan? Semangat menempuh jenjang pendidikan dan pelajari skill pentingnya, ya! (*)