Parapuan.co - Ada gejaja yang mirip antara penyakit jantung dan asam lambung, yaitu nyeri dada.
Terkadang gejala nyeri dada masih sering disalahpahami seperti asam lambung naik, padahal ini bisa jadi pertanda serangan jantung.
Menjawab topik tersebut, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, dr Bambang Budiono SpJP, FIHA, FAPSIC, FSCAI, mengatakan bahwa benar nyeri dada bisa menjadi indikasi adanya sakit asam lambung dan serangan jantung.
Gejala serangan jantung, heartburn, dan angina memang mirip. Untuk membedakannya, bisa diketahui dari riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Berikut Ini Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung
1. Serangan Jantung
Mengutip Kompas.com, Bambang menjelaskan bahwa pada penyakit jantung, nyeri dada timbul karena gangguan keseimbangan supply (kebutuhan) dan demand (ketersediaan) oksigen atau aliran darah.
Kondisi ini mengakibatkan metabolisme anaerob yang menghasilkan asam laktat berlebihan pada sel-sel otot jantung dan memicu nyeri dada.
Nyeri dada akibat penyakit jantung yang khas disebut angina pektoris stabil. Kondisi ini berbeda dengan serangan jantung atau angina khas infark.
Serangan jantung atau angina khas infark ditandai dengan nyeri dada hebat disertai keringat dingin dan berlangsung lama hingga lebih dari 20 menit.
Sedangkan, nyeri dada angina pektoris stabil memiliki ciri khas dicetuskan oleh aktivitas fisik, yang dapat diredakan dengan istirahat.
Akan tetapi, nyeri tersebut berpotensi terasa menjalar hingga ke rahang, bahu, atau lengan.
“Nyeri dada pada angina (pektoris stabil) tidak memiliki lokasi spesifik, bisa di dada kiri atau kanan, sekitar lambung, bahkan bisa juga dirasakan di punggung sehingga tidak dapat ditentukan dengan telunjuk terkait lokasi bagian tubuh yang mengalami nyeri dada,” jelas Bambang.
Baca Juga: Syok Kardiogenik, Ini Gejala dan Penyebab Serangan Jantung Parah
Adapun gejala potensi jantung lainnya termasuk sesak dan cepat lelah bila beraktivitas, gangguan irama jantung, syncope (pingsan) dan lain-lain
Bambang mengatakan, nyeri pada lambung bisa menjadi salah satu tanda dari angina dan dapat disertai mual atau muntah
Terutama jika terjadinya sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner kanan sehingga sering terjadi misdiagnosis karena dianggap sakit maag.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan anamnesa dan pemeriksaan lebih teliti (untuk mengetahui penyebabnya)," tambahnya.
2. Asam Lambung
Sakit maag atau GERD juga memiliki gejala khas yaitu heartburn, nyeri ulu hati disertai dengan rasa terbakar di sekitar dada akibat regurgitasi asam lambung (makanan yang ditelan kembali ke kerongkongan atau mulut).
Selain itu, asam lambung juga disertai gejala seperti sendawa dan kembung, dan nyeri di ulu hati karena telat makan.
Namun, untuk memperkuat dugaan ada atau tidaknya penyempitan pembuluh darah koroner, pasien sebaiknya melakukan pemeriksaan penunjang, seperti rekaman jantung, treadmill test, atau ekokardiografi.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 7 Pemicu Serangan Jantung Tak Terduga
Bambang menambahkan, gejala nyeri dada pada maag terjadi akibat produksi asam lambung berlebihan.
Serta, peradangan pada bagian kerongkongan (esophagitis) akibat regurgitasi asam lambung.
Nyeri dada asam lambung juga bisa timbul akibat iritasi atau luka pada mukosa (lapisan kulit dalam) lambung atau duodenum, bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong.
Jika Kawan Puan mengidap asam lambung, jangan biarkan saja jika ada rasa nyeri dada yang menyakitkan, ya.
Sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mengetahui apakah ada potensi penyakit jantung atau tidak. Jaga kesehatan, ya!(*)