Kapan histeroskopi operatif digunakan?
Dokter mungkin akan melakukan histeroskopi untuk memperbaiki kondisi rahim di saat berikut:
Polip dan fibroid: Histeroskopi digunakan untuk menghilangkan pertumbuhan non-kanker yang ditemukan di dalam rahim.
Adhesi: Dikenal juga sebagai Sindrom Asherman, adhesi uterus adalah pita jaringan parut yang dapat terbentuk di dalam rahim dan dapat menyebabkan perubahan aliran menstruasi serta infertilitas.
Septum: Histeroskopi dapat membantu menentukan apakah kamu memiliki septum rahim, yaitu suatu malformasi (cacat) rahim yang sudah ada sejak lahir.
Baca Juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan usai Olahraga
Pendarahan abnormal: Histeroskopi dapat membantu mengidentifikasi penyebab aliran menstruasi yang berat atau panjang, serta perdarahan di antara periode atau setelah menopause.
Ablasi endometrium adalah salah satu prosedur di mana histeroskop digunakan bersama dengan instrumen lain.
Selain itu, ini digunakan untuk menghancurkan lapisan rahim untuk mengobati beberapa penyebab pendarahan berat.
Kemudian, kapan tes histeroskopi sebaiknya dilakukan?
Tes histeroskopi dilakukan pada minggu pertama setelah periode menstruasi.
Tes ini juga bisa dilakukan untuk mendeteksi pendarahan yang terjadi post-menopause pada perempuan.
Selanjutnya, untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, kamu dapat konsultasi langsung ke dokter.
(*)