Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Histeroskopi

Putri Mayla - Senin, 4 Oktober 2021
Histeroskopi, tes kesuburan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi pada perempuan.
Histeroskopi, tes kesuburan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi pada perempuan. AaronAmat

 

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dilakukan.

Sebab dengan menjaga kesehatan pada area intim, kamu dapat mencegah terjadinya masalah yang tidak diinginkan pada sistem reproduksi.

Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi ada tes yang bisa dilakukan berkaitan dengan pendarahan abnormal yang terjadi pada perempuan.

Tes kesuburan ini dilakukan untuk mengetahui penyakit atau masalah yang ada di organ reproduksi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tips Menjaga Tubuh saat Menopause

Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, berikut tes kesuburan yang dapat dilakukan.

Apa itu histeroskopi?

Melansir dari Clevelandclinic, histeroskopi adalah prosedur yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyebab perdarahan abnormal.

Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melihat ke dalam rahim dengan alat yang disebut histeroskop.

Alat ini merupakan tabung tipis dan terang yang dimasukkan ke dalam vagina untuk memeriksa serviks dan bagian dalam rahim.

Histeroskopi dapat menjadi bagian dari proses diagnosis atau prosedur operasi.

Selanjutnya, terdapat histeroskopi diagnostik dan histeroskopi operatif untuk memeriksa serviks. 

Apa itu histeroskopi diagnostik?

Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan salah satunya bisa dilukan dengn menggunakan histeroskopi diagnostik.

Histeroskopi diagnostik digunakan untuk mendiagnosis masalah rahim.

Selanjutnya, histeroskopi diagnostik juga digunakan untuk mengonfirmasi hasil tes lain, seperti histerosalpingografi (HSG).

Untuk diketahui, HSG merupakan tes pewarna sinar-X yang digunakan untuk memeriksa rahim dan saluran tuba. 

Selain itu, histeroskopi dapat digunakan dengan prosedur lain, seperti laparoskopi, atau sebelum prosedur seperti dilatasi dan kuretase (D&C).

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Bisa Terancam, Hindari Kebiasaan Ini

Dalam laparoskopi, dokter akan memasukkan endoskopi (tabung ramping yang dilengkapi dengan kamera serat optik) ke dalam perut untuk melihat bagian luar rahim, ovarium, dan saluran tuba.

Kemudian, endoskopi dimasukkan melalui sayatan yang dibuat melalui atau di bawah pusar.

Apa itu histeroskopi operatif?

Histeroskopi operatif digunakan untuk memperbaiki kondisi abnormal yang telah terdeteksi selama histeroskopi diagnostik.

Jika kondisi abnormal terdeteksi selama histeroskopi diagnostik, histeroskopi operatif dapat dilakukan pada saat yang sama.

Cara ini untuk menghindari kebutuhan operasi kedua.

Selama operasi histeroskopi, instrumen kecil yang digunakan untuk memperbaiki kondisi dimasukkan melalui histeroskop.

Histeroskopi operatif merupakan cara untuk memeriksa serviks dan rahim lebih lanjut.

Kapan histeroskopi operatif digunakan?

Dokter mungkin akan melakukan histeroskopi untuk memperbaiki kondisi rahim di saat berikut:

Polip dan fibroid: Histeroskopi digunakan untuk menghilangkan pertumbuhan non-kanker yang ditemukan di dalam rahim.

Adhesi: Dikenal juga sebagai Sindrom Asherman, adhesi uterus adalah pita jaringan parut yang dapat terbentuk di dalam rahim dan dapat menyebabkan perubahan aliran menstruasi serta infertilitas. 

Septum: Histeroskopi dapat membantu menentukan apakah kamu memiliki septum rahim, yaitu suatu malformasi (cacat) rahim yang sudah ada sejak lahir.

Baca Juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan usai Olahraga

Pendarahan abnormal: Histeroskopi dapat membantu mengidentifikasi penyebab aliran menstruasi yang berat atau panjang, serta perdarahan di antara periode atau setelah menopause.

Ablasi endometrium adalah salah satu prosedur di mana histeroskop digunakan bersama dengan instrumen lain.

Selain itu, ini digunakan untuk menghancurkan lapisan rahim untuk mengobati beberapa penyebab pendarahan berat.

Kemudian, kapan tes histeroskopi sebaiknya dilakukan?

Tes histeroskopi dilakukan pada minggu pertama setelah periode menstruasi.

Tes ini juga bisa dilakukan untuk mendeteksi pendarahan yang terjadi post-menopause pada perempuan.

Selanjutnya, untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, kamu dapat konsultasi langsung ke dokter.

(*)

Sumber: Cleve Clinic
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja