Mengikuti tren
Strategi lainnya yang Mila terapkan adalah dengan mengikuti pergeseran tren make up ke industri skincare selama pandemi, guna menjawab kebutuhan pelanggan.
Berkat rangkaian strategi adaptifnya tersebut, toko offline Mitufaya mampu bangkit, dan telah mencatat peningkatan omzet hingga 10 kali lipat dibandingkan sebelum ia membuka toko offline.
Di tengah jatuh bangun bisnisnya, Mila tetap mampu menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang pada 2020 lalu.
Kini, ia memanfaatkan ilmunya untuk membuat perjanjian kerja sama dengan mitra-mitra bisnisnya.
"Dalam berbisnis, kita harus mampu mengikuti tren pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan," tutur Mila lagi.
"Misalnya, seperti saat Mitufaya bergeser merambah produk skincare dari make up padahal awalnya, skincare bukanlah keahlian saya," ungkapnya.
"Kita ngga pernah tahu mungkin dua tahun lagi tren akan kembali berubah. Sama halnya dengan tren pembayaran yang sekarang sudah serba digital apalagi dengan adanya pandemi," ujar Mila.
Baca Juga: 4 Tools Digital Marketing Gratis untuk Bisnis UMKM yang Wajib Dicoba
Menurutnya, pelaku UMKM seperti dirinya banyak terbantu berkat kehadiran platform usaha digital.
Pada akhirnya, menjadi pelaku UMKM yang adaptif membantu untuk bertahan karena selalu siap dengan perubahan dan peluang baru.
Kawan Puan juga mesti adaptif di berbagai situasi untuk dapat sukses sebagai pelaku UMKM, ya. (*)