Noviantik pun punya ide untuk mengajar lewat video pendek. Tapi ide ini tidak datang tiba-tiba, sebab ia harus melakukan uji coba sederhana dulu untuk para muridnya.
Awalnya ia menggunakan video panjang kepada muridnya. Tapi ternyata hasilnya tak efektif, karena 10 dari 18 murid justru mendapat nilai di bawah standar.
"Beberapa siswa mengakui tidak menonton video hingga selesai, karena bosan dengan durasi yang terlalu panjang.
"Sehingga mereka mengerjakan ujian tanpa memahami materi dengan baik," ungkap Noviantik.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak
Bukan tanpa alasan Novianik akhirnya melalui metode pengajaran dengan video pendek.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Wisconsin pada 2018 lalu juga membuktikan bahwa belajar dengan video pendek, ternyata lebih efektif.
Sebab, siswa jadi lebih mudah menerima informasi dan fokus, sehingga proses belajar mengajar juga jadi lebih mengasyikkan.