Parapuan.co - Tepat pada hari ini (10/10/2021) diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia.
Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati setiap 10 Oktober untuk lebih menyadarkan akan pentingnya kesehatan mental atau kesehatan jiwa.
Penting untuk kita menjaga dan menyadari akan kesehatan mental kita.
Terkadang kita juga bisa merasa lelah, tak hanya secara fisik namun juga perasaan dan pikiran.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Kaitan Kesehatan Mental dengan Self Harm, Beserta Bentuknya
Terlalu banyak pikiran juga bisa membuat kira merasa stres bahkan menjadi depresi.
Namun, kita terkadang mengabaikannya dan menganggapnya tak penting.
Tak sedikit orang yang merasa bahwa pergi ke psikolog adalah hal yang penting, atau mungkin justru dianggap memalukan.
Pasalnya, muncul stigma ketika kita mengunjungi psikolog atau psikiater berarti kita adalah orang yang tidak waras.
Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar. Bahkan penting untuk menemui psikolog ketika kita memang membutuhkannya.
Lalu, bagaimana kita tahu jika kita sedang membutuhkan bantuan dan perlu pergi ke psikolog?
Apakah ada waktu khusus yang tepat untuk mendapatkan bantuan psikolog?
Mengutip dari Tabloid Nova Edisi 1644, ada beberapa tanda jika seseorang memang membutuhkan bantuan penangan psikolog.
Hal ini dijelaskan oleh psikolog klinis dewasa dari Personal Growth, Linda Setiawati, M.Psi.
Menurut Linda, seseorang membutuhkan bantuan penangan psikolog ketika terjadi gangguan dalam menjalani kesehariannya.
“Pastinya kalau sudah ada yang aneh-aneh, dalam arti perilakunya. Misal yang tadinya senang ngapa-ngapain jadi menarik diri.
"Dalam hal emosi, merasa overwhelmed, enggak bisa dan sulit menjalankan aktivitas sehari-hari, kemudian merasa ada kecemasan berlebih atau bahkan sudah melakukan hal-hal yang menyakitkan dan membahayakan bagi dirinya sendiri maupun orang lain atau dirasakan ada perubahan atau masalah dalam relasi sosial. Misal, dalam keluarga, pasangan, atau pertemanan,” jelas Linda.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 3 Jenis Olahraga untuk Mengatasi Kecemasan
Kawan Puan juga bisa menemui psikolog jika merasa memiliki masalah yang tak bisa dihadapi sendiri.
Tak harus menunggu merasa stes dan terjadi perubahan perilaku dulu.
“Bisa enggak sampai seberat tadi, misalnya ketika kita menghadapi masalah yang sudah enggak bisa dihadapi sendiri lagi," ujar Linda.
Ada beberapa indikasi gangguan sederhana yang terlihat biasa, namun sebenarnya menandakan kita butuh bantuan.
"Akhirnya cari bantuan sama teman untuk cerita dan sharing, tapi, kok, kayaknya masih belum teratasi masalahnya.
"Lalu terjadi kebingungan, bingung harus gimana. Nah, itu perlu cari bantuan ke profesional juga, seek help,” tambahnya.
Biasanya tanda seperti ini bisa Kawan Puan rasakan sendiri.
Namun, tak jarang pula kita sebenarnya merasakannya tapi kita sepelekan atau kita abaikan dan menganggapnya biasa.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 5 Lagu Tentang Mental Health
Jika hal ini terjadi, peran orang terdekat dan lingkungan lewat pengamatan dan saran bisa jadi rambu bagimu.
“Kadang-kadang kita enggak merasa ada perubahan, tapi orang lain yang lihat, 'Kok kamu belakangan ini murung sih, kok belakangan ini jadi males ngapa-ngapain, dan yang lainnya.'
"Itu juga bisa jadi feedback yang membukakan mata dan bisa raise awareness kita,”
ungkapnya.
Kontak Bantuan
Self care di atas adalah cara untuk membantu Kawan Puan mengatasi trauma kekerasan dan mengelolanya dengan baik.
Tapi, penyembuhan trauma setiap orang berbeda.
Jika sangat sulit untuk mengatasinya, konsultasikan kepada layanan konseling untuk mendapatkan bantuan.
Berikut kontak bantuan yang dapat Kawan Puan akses, antara lain:
1. Layanan SEJIWA: ext. 8
2. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TesPSA): 1 500 711
3. Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129 atau 08111-129-129 (WA)
4. Layanan lain sesuai nomor di tiap daerah yaitu Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPAGA) dan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI)
5. Kunjungi sehat-jiwa.kemkes.go.id/
Kawan Puan layak untuk sembuh, tak perlu ragu untuk meminta bantuan jika kamu kesulitan untuk mengatasi masalah mental.
(*)