Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 5 Bentuk Self Care untuk Mengatasi Trauma Kekerasan

Ericha Fernanda - Minggu, 10 Oktober 2021
Bentuk-bentuk self care untuk mengatasi trauma kekerasan
Bentuk-bentuk self care untuk mengatasi trauma kekerasan Pekic

4. Olahraga

Temukan setidaknya satu bentuk olahraga mudah yang dapat membantumu melepaskan kesedihan, kemarahan, dan rasa sakit akibat trauma kekerasan.

Berikut adalah beberapa olahraga yang bagus untuk dilakukan:

  • Kickboxing
  • Yoga
  • Senam kardio
  • Berlari

Olahraga akan menguatkan jiwamu dan mengalihkan pikiran negatif dengan fokus pada gerakan untuk melepaskan stres tersebut.

5. Tingkatkan Kreativitas

Terapi seni juga dapat membantumu berkreasi untuk mengekspresikan diri secara transformatif guna melepaskan trauma.

Berikut rekomendasi terapi seni yang bisa kamu lakukan, meliputi:

  • Menulis
  • Menggambar
  • Melukis
  • Memutar dan atau menulis musik
  • Membuat kerajinan

Melalui pengalihan fokus ke hal lain seperti ini, kamu bisa mengelola trauma meski itu sangat sulit diatasi.

Tapi kamu bisa, dan kamu mampu untuk menanganinya.

Baca Juga: Wajib Tahu, 10 Langkah Ini Bantu Kamu Meningkatkan Harga Diri

Kontak Bantuan

Self care di atas adalah cara untuk membantu Kawan Puan mengatasi trauma kekerasan dan mengelolanya dengan baik.

Tapi, penyembuhan trauma setiap orang berbeda.

Jika sangat sulit untuk mengatasinya, konsultasikan kepada layanan konseling untuk mendapatkan bantuan.

Berikut kontak bantuan yang dapat Kawan Puan akses, antara lain:

1. Layanan SEJIWA: ext. 8

2. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TesPSA): 1 500 711

3. Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129 atau 08111-129-129 (WA)

4. Layanan lain sesuai nomor di tiap daerah yaitu Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPAGA) dan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI)

5. Kunjungi sehat-jiwa.kemkes.go.id/

Kawan Puan layak untuk sembuh, tak perlu ragu untuk meminta bantuan jika kamu kesulitan untuk mengatasi masalah mental.

(*)

Sumber: National Alliance on Mental Illness (NAMI)
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?