Olvah bercerita bahwa ia pernah ditertawakan oleh sebuah keluarga saat sedang berkunjung ke pusat perbelanjaan.
"Saya diketawain sama keluarga di mal, sama ibunya, bapak, sampai anaknya," cerita Olvah.
Keluarga tersebut mengejek fisik Olvah dengan kata-kata yang menyakitkan hanya karena bagi mereka fisik Olvah berbeda.
Rambut Olvah yang keriting dan kulit yang lebih gelap membuat keluarga tersebut menganggap penampilan Olvah asing dan tidak pantas berada di tempat yang sama dengan mereka.
Namun Olvah tidak ingin diam saja dan membiarkan rasisme terus menjamur di masyarakat.
Baca Juga: Dibawakan Nowela di Pembukaan PON XX Papua, Ini Makna Lagu Aku Papua
"Saya tegur langsung, saya bilang ke ibunya bahwa anaknya ngetawain saya, harusnya ibunya kasih edukasi," papar Olvah.
Bagi Olvah, edukasi sangatlah penting untuk memerangi rasisme di Indonesia.
Pengalaman lain yang Olvah pernah alami sebagai perempuan Papua adalah standar kecantikan toxic yang dibangun oleh lingkungan.
"Ada orang yang bilang ke saya, 'Kamu dari Papua kok cantik?' Bagi saya itu diskriminasi," tegas Olvah.
Saat melakukan casting untuk film, modeling, atau iklan, terkadang Olvah mendapat perlakuan yang diskriminatif, seksis, dan rasis.