Dari situ, disimpulkan bahwa peran seorang psikolog antara lain seperti di bawah ini:
- Melakukan intervens, terapi, dan konseling yang merupakan pemeliharaan hubungan yang baik antara pasien dan terapis dengan cara memecahkan masalah bersama dan membangun sikap dan mengajarkan keterampilan.
- Melakukan pengamatan secara keseluruhan terhadap pasien dari segala sisi, termasuk mengerjakan asesmen, psikodiagnostika, dan evaluasi.
- Melaksanakan asesmen psikologi klinis, penegakan diagnosis dan prognosis psikologi klinis, serta penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis.
- Melakukan rujukan dan pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis.
- Menentukan dan melaksakan intervensi psikologi klinis kepada individu, kelompok, komunitas maupun untuk kepentingan hukum sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan psikologis yang terjadi, dalam bentuk psikoedukasi, konseling, psikoterapi, dan rekomendasi intervensi.
Baca Juga: 4 Kategori Karier Paling Banyak Dibutuhkan di Masa Depan, Apa Saja?
Bidang ilmu psikologi klinis
Secara ilmiah, psikolog mendalami penilaian dan perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal, hingga masalah psikis tanpa wewenang memberikan obat.
Itulah yang dinamakan psikologi klinis. Lantaran psikologi dan penanganan kesehatan mental manusia cukup kompleks, profesi ini pun masih terbagi lagi.
Berikut uraian beberapa bidang profesi psikologi klinis beserta peran yang dilakukan psikolog:
1. Psikopatologi
Pertama, ada bidang psikopatologi yang mempelajari patologi dan kelainan dari proses kejiwaan.
Meski begitu, istilah bidang psikologi klinis ini lebih banyak digunakan dalam lingkungan psikiatri.
Psikopatologi bisa dibilang memang tidak masuk psikologi klinis, tetapi psikolog klinis harus menguasai bidang ini agar berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.