Psikolog Klinis Ungkap 3 Alasan Mengapa Seseorang Melakukan Self Harm

Anna Maria Anggita - Senin, 11 Oktober 2021
alasan orang melakukan self harm
alasan orang melakukan self harm freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan, seperti menjaga kesehatan fisik, kamu harus memahami bahwa menjaga kesehatan mental itu sangat penting.

Pasalnya kesehatan mental yang tidak dirawat dan dijaga dengan baik dapat berdampak pada hal tak diinginkan, seperti menyakiti diri sendiri alias self harm.

Hal yang sama diungkap oleh psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, di mana kesehatan mental ternyata berhubungan dengan self harm.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Kaitan Kesehatan Mental dengan Self Harm, Beserta Bentuknya

Ketika dihubungi PARAPUAN baru-bari ini, psikolog yang akrab disapa Nina ini menyatakan, sering kali orang yang menyakiti dirinya sendiri itu kesehatan mentalnya terganggu.

"Orang yang mengalami depresi dan kecemasan atau beberapa gangguan kesehatan mental lebih sering mengalami self harm, daripada mereka yang dalam kondisi sehat-sehat saja," ujarnya.

"Di mana ketika seseorang dalam permasalahan yang berat seringkali dia seakan numb atau mati rasa gitu badannya," tambah Nina.

Dalam kondisi tersebut, seseorang sering kali merasa seakan terpisah dengan badannya sendiri, seperti mengalami disosiasi.

"Jadi seringkali orang melakukan self harm itu supaya bisa sadar bahwa 'saya nih ada', ' saya nih masih hidup lho'," jelas Nina.

Di samping itu, Nina juga mengungkap bahwa ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri. Apa saja?

1. Mengalihkan rasa sakit

"Jadi orang tersebut sakit banget, perasaannya sakit banget, dia keganggu banget akan sesuatu, kemudian yang terjadi adalah dia menyakiti dirinya untuk mengalihkan rasa sakit itu," jelas Nina.

Selaras dengan itu, Nina berpendapat, daripada merasakan sakit hati yang berlebihan, maka sebagian orang akhirnya menyakiti dirinya sendiri.

"Orang kadang mencobaself harm itu untuk mengalihkan sakitnya. Daripada dia merasakan sakit yang terlalu dalam, maka dia akhirnya menyakiti dirinya. Jadi, sakitnya itu di fisiknya," paparnya.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 5 Bentuk Self Care untuk Mengatasi Trauma Kekerasan

2. Menarik perhatian orang lain

Nina mengungkap bahwa ada juga orang yang melakukan self harm untuk menarik perhatian orang lain atau untuk mengomunikasikan bahwa butuh bantuan dari orang lain.

"Ada orang yang melakukan self harm itu karena merasa butuh dibantu. Itu cara dia menarik perhatian, tapi karena dia tidak mampu menyampaikan dengan nyaman, maka dia melakukan self harm," ujar Nina.

Nina pun menegaskan, "Dan sebetulnya hal (sinyal, red.) ini harus segera ditangkap oleh orang-orang sekitarnya, agar orang tersebut segera dibantu."

3. Menghukum diri sendiri

Adapun alasan lain orang melakukan self harm yaitu untuk menghukum dirinya.

Nina bahkan mengisahkan, "Ada klienku yang setiap dia habis marah sama anaknya, dia tuh ini jambak rambutnya gitu."

"Jambak-jambak rambut, cakar-cakar diri, karena dia enggak tahan dan dia merasa salah banget saat memarahi anaknya," ungkap Nina sembari memberi contoh.

Baca Juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Serangan Panik, Salah Satunya Tutup Mata!

Lantas adakah ciri-ciri dari self harm?

"Bisa iya bisa enggak. Jadi kadang-kadang, itu (self harm) bisa impulsif banget. Dia tiba-tiba punya keinginan untuk menyakiti dirinya," papar Nina.  

Akan tetapi, Nina juga mengungkap bahwa ada pula kasus self harm yang secara bertahap, mulai dari perubahan suasana hati seperti sedih.

Meski, Nina kembali menjelaskan bahwa tidak semua orang yang melakukan self harm ada tahapannya terlebih dahulu, ada pula yang langsung menyakiti dirinya sendiri.

 

Nah, Kawan Puan, jika sudah menyakiti diri sendiri, alangkah baiknya segera mencari bala bantuan, sehingga kesehatan mental lebih terjada.

Berikut kontak bantuan yang dapat Kawan Puan akses, antara lain:

1. Layanan SEJIWA: ext. 8

2. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TesPSA): 1 500 711

3. Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129 atau 08111-129-129 (WA)

4. Layanan lain sesuai nomor di tiap daerah yaitu Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPAGA) dan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI)

5. Kunjungi sehat-jiwa.kemkes.go.id/

Kawan Puan layak dan berhak untuk pulih, tidak perlu ragu untuk meminta bantuan jika kamu kesulitan untuk mengatasi masalah mental, ya. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru