Parapuan.co - Citra Indriani merupakan salah satu sosok ilmuwan yang namanya cukup diperhitungkan di Indonesia.
Ia sudah belasan tahun menjadi peneliti, serta telah mengunjungi berbagai daerah di tanah air sebagai investigator epidemi.
Akademisi Univesitas Gadjah Mada (UGM) ini juga menelurkan belasan karya ilmiah dari hasil penelitiannya bersama lembaga terkait selama sekitar 10 tahun terakhir.
Untuk menjadi ilmuwan seperti sekarang, ternyata Citra Indriani tidak melalui jalan yang mudah.
Meski begitu, ia yang semua cuma coba-coba pada akhirnya jadi mencintai pekerjaan sebagai ilmuwan dan peneliti.
Mungkinkah Kawan Puan juga tertarik untuk menjadi seorang ilmuwan seperti Citra Indriani?
Jika iya, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum terjun ke dalam profesi menantang tersebut!
Baca Juga: Cerita Sosok Ilmuwan Citra Indriani Temukan Passion sebagai Peneliti
Tips menjadi seorang peneliti
Kepada PARAPUAN belum lama ini, Citra Indriani berbagi tips bagi siapa saja yang ingin menjadi peneliti sepertinya.
Salah satu yang ia tekankan adalah, untuk menjadi peneliti haruslah mengambil jalur pendidikan yang sesuai dengan objek yang akan diteliti.
Pasalnya, hal pertama yang harus dilakukan ialah menemukan teori dan belajar sebanyak-banyaknya tentang sesuatu hal atau topik.
Tak harus dari kelas, teori bisa dipelajari pula secara otodidak, semisal lewat YouTube atau pelatihan online lainnya.
Kedua, menurut Citra, yaitu menemukan bahwa meneliti benar-benar merupakan passion alias hal yang kamu sukai.
"Intinya kalau ingin menjadi peneliti, bertanya lagi ke diri sendiri, 'Apakah benar ini yang ingin saya lakukan, apakah ini passion saya?'" kata Citra seolah kilas balik ke masa lalunya.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Virtual Meeting Menggunakan Audio Lebih Produktif, Apa Alasannya?
Ya, Citra sendiri baru mendapati bahwa meneliti adalah passion-nya ketika ia sudah beberapa kali terjun ke lapangan.
Oleh karenanya, ia menekankan betapa pentingnya mendapatkan ruh dalam mengerjakan sesuatu sehingga dapat melakukannya tanpa paksaan.
"Penelitian itu saya kita sama seperti pekerjaan lainn. Akhirnya akan ada ruhnya. Kalau akhirnya tidak suka, jangan dilanjutkan, jangan terpaksa," tambahnya.
Bila memang ada ketertarikan jadi peneliti, cobalah bergabung dengan pusat-pusat riset, jadilah asisten riset, atau yang lain.
Lalu, temukan mentor yang tepat yang akan membimbing dan mendampingi setiap saat.
Cara mengatasi burnout
Bagaimana jika suatu saat bosan mengerjakan hal yang sama terus menerus? Jangan khawatir, semua orang pernah mengalaminya.
Citra Indriani sendiri juga beberapa kali merasa burnout dan bosan melakukan penelitian.
Apalagi jika ia merasa telah mengerjakan banyak tugas di suatu proyek penelitian, tetapi pekerjaannya seolah tak ada habisnya.
Baca Juga: 6 Cara Perempuan Karier Mengatasi Burnout, Tak Selalu Harus Resign
Ia merasa ingin menyerah, tetapi mengurungkan niatnya lantaran mengingat kembali apa yang benar-benar ingin dilakukannya dalam hidup.
Ketika rasa jenuh datang, ia biasanya bercerita dengan rekan satu tim untuk mendapatkan dukungan.
Timnya selama ini menurutnya juga sangat saling dukung, sehingga ia selalu bisa menemukan kembali semangatnya untuk melakukan penelitian.
Hebat, ya? Kalau Citra Indriani bisa, Kawan Puan juga bisa menjadi peneliti hebat, lho! (*)