1. Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia
Seiring bertambahnya usia, jumlah sel telur pada ovarium tentu saja akan semakin berkurang.
Dengan kata lain, menunda kehamilan pertama setelah perempuan menikah akan membuat perempuan selangkah lebih dekat dengan ketidaksuburan.
Terlebih, perempuan berusia di atas 30-an sering kali mengalami masalah kesuburan yang dikaitkan dengan menurunnya ovulasi.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Ini Tips Bertemu Calon Mertua Pertama Kali
Dengan begitu, kemungkinan pembuahan sel telur setelah melakukan hubungan intim juga akan lebih kecil.
Selain itu, bertambahnya usia juga dapat membawa masalah seperti endometriosis atau penyumbatan saluran tuba yang dapat membuat konsepsi menjadi sulit.
2. Peningkatan risiko cacat lahir
Meski saat ini telah banyak metode perawatan modern untuk mengatasi masalah kesuburan, namun hal tersebut tak mengurangi adanya risiko bayi cacat lahir.
Menunda kehamilan pertama meningkatkan risiko bayi mengalami down syndrome, yaitu kelainan kromosom dengan perbandingan 1:1000 di usia 30-an, 1:100 di usia 40-an dan seterusnya.
Hal tersebut terjadi karena sebagian besar usia ibu menjadi faktor risiko untuk kondisi seperti down syndrome atau cacat genetik lainnya.
Seiring bertambahnya usia juga meningkatkan kemungkinan keguguran dan lahir mati. Inilah mengapa kehamilan setelah usia 30 tahun berbahaya bagi ibu dan bayi.
3. Komplikasi selama persalinan
Semakin bertambahnya usia setelah perempuan berumah tangga, maka ia akan membutuhkan usaha lebih keras dalam proses persalinan.
Hal ini terjadi karena kondisi rahim perempuan yang juga mengalami penuaan seiring bertambahnya usia.
Dengan begitu, rahim tidak bisa bekerja seefektif perempuan di usia 20-an.