Parapuan.co - Sebagian perempuan menikah ada yang memilih untuk menunda kehamilan.
Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan, melainkan ada banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi yang belum memungkinkan.
Pada dasarnya, memutuskan untuk menunda memiliki momongan memang tidak ada salahnya.
Namun memang lebih baik, keputusan untuk menunda momongan ini dibicarakan sebelum perempuan menikah.
Biasanya, pasangan yang memilih untuk menunda memiliki momongan akan menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga: Pertimbangkan Kembali, Ini 4 Kerugian Perempuan Menikah secara Siri
Meski begitu, bukan berarti menunda kehamilan tidak bisa memberikan dampak lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan beberapa hal saat memutuskan menundan memiliki momongan.
Melansir dari laman The Health Site, Senin (11/10/2021), terdapat beberapa alasan mengapa menunda kehamilan pertama tidak selalu tepat bagi perempuan berumah tangga.
1. Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia
Seiring bertambahnya usia, jumlah sel telur pada ovarium tentu saja akan semakin berkurang.
Dengan kata lain, menunda kehamilan pertama setelah perempuan menikah akan membuat perempuan selangkah lebih dekat dengan ketidaksuburan.
Terlebih, perempuan berusia di atas 30-an sering kali mengalami masalah kesuburan yang dikaitkan dengan menurunnya ovulasi.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Ini Tips Bertemu Calon Mertua Pertama Kali
Dengan begitu, kemungkinan pembuahan sel telur setelah melakukan hubungan intim juga akan lebih kecil.
Selain itu, bertambahnya usia juga dapat membawa masalah seperti endometriosis atau penyumbatan saluran tuba yang dapat membuat konsepsi menjadi sulit.
2. Peningkatan risiko cacat lahir
Meski saat ini telah banyak metode perawatan modern untuk mengatasi masalah kesuburan, namun hal tersebut tak mengurangi adanya risiko bayi cacat lahir.
Menunda kehamilan pertama meningkatkan risiko bayi mengalami down syndrome, yaitu kelainan kromosom dengan perbandingan 1:1000 di usia 30-an, 1:100 di usia 40-an dan seterusnya.
Hal tersebut terjadi karena sebagian besar usia ibu menjadi faktor risiko untuk kondisi seperti down syndrome atau cacat genetik lainnya.
Seiring bertambahnya usia juga meningkatkan kemungkinan keguguran dan lahir mati. Inilah mengapa kehamilan setelah usia 30 tahun berbahaya bagi ibu dan bayi.
3. Komplikasi selama persalinan
Semakin bertambahnya usia setelah perempuan berumah tangga, maka ia akan membutuhkan usaha lebih keras dalam proses persalinan.
Hal ini terjadi karena kondisi rahim perempuan yang juga mengalami penuaan seiring bertambahnya usia.
Dengan begitu, rahim tidak bisa bekerja seefektif perempuan di usia 20-an.
4. Kondisi kesehatan yang menurun
Pertambahan usia tentu saja memengaruhi kondisi kesehatan perempuan.
Jika tidak menjaga gaya hidup yang sehat, bukan tidak mungkin kondisi kesehatan akan semakin menurun.
Kondisi kesehatan yang tidak baik dapat membuat seorang perempuan sulit hamil.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Kenali Tanda Kalau Pasangan Setia
Jika memiliki bayi pertama menderita cacat genetik, maka ada kemungkinan 25% bayi kedua akan menderita hal yang sama.
Oleh karena itu, penting untuk merencanakan kehamilan lebih awal.
Salah satu yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah berkonsultasi dengan ahli genetik setelah perempuan menikah. (*)