Gejala
"Preeklamsia sulit untuk diprediksi dan dikelola, sebanyak 80% perempuan yang dicurigai mengalami preeklamsia tidak menunjukkan gejala terkait," jelas dr. Aditya.
dr. Aditya menyebut, preeklamsia tanpa gejala ini bisa menjadi 'silent killer' atau membunuh secara diam-diam bagi ibu dan janin.
Ia melanjutkan, jika preeklamsia sudah berlanjut maka kemungkinan gejalanya termasuk:
- Sakit kepala yang parah
- Gangguan penglihatan
- Tekanan darah tinggi
- Naiknya berat badan dengan cepat
- Mual
- Sakit pada area abdominal (nyeri perut)
- Protein pada urine
- Bengkak pada tangan dan kaki
"Cara mendeteksi lebih awal yaitu dengan pemeriksaan darah untuk mengetahui preeklamsia ada kemungkinan berapa persen," saran Aditya.
Tujuannya, untuk melakukan penanganan secara optimal guna mengurangi risiko kematian ibu dan janin.
Baca Juga: Kerap Dirasakan Ibu Hamil, Ini Penyebab Nyeri Punggung Saat Hamil
(*)