Tak hanya itu, anggapan di lingkup masyarakat juga yang kerap menempatkan perempuan sebagai objek.
Hal itu kerap menjadikan anak perempuan sebagai korban utama kekerasan seksual.
Selain itu, di lingkup masyarakat, perempuan dianggap sebagai pihak yang tidak bisa mengambil keputusan.
"Anggapan perempuan tidak bisa mengambil keputusan akan berimbas di diskriminasi dan membuat perempuan lebih rendah di mata laki-laki," katanya
"Ini lebih ke budaya pemikiran masyarakat (budaya patriarki)," imbuhnya.
Untuk mengatasi kondisi semacam ini, diperlukan kerjasama untuk melindungi anak perempuan dari masalah kekerasan seksual seperti:
1. Berhenti menormalisasikan masalah kekerasan dan pelecehan seksual
2. Pemberdayaan pada anak untuk berani melapor
3. Memberikan akses digital yang aman
4. Perbanyak informasi mengenai safe digital
5. Akses pelaporan yang terbuka
6. Memperkuat mekanisme pelaporan tingkat darah dan nasional.
Nah Kawan Puan itu tadi beberapa penyebab mengapa anak perempuan mendapatkan perilaku kekerasan seksual dan upaya untuk melindunginya. (*)
Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan, 3 Cara Jadi Support System untuk Penyintas