Penyebab Anak Perempuan Kerap Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 13 Oktober 2021
Kenapa anak perempuan rentan menjadi korban kekerasan seksual?
Kenapa anak perempuan rentan menjadi korban kekerasan seksual? ozgurcankaya

Parapuan.co - Masih banyak kasus kekerasan yang menimpa anak perempuan.

Tentu hal semcam ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari beberapa pihak baik masyarakat maupun pemerintah.

Anak perempuan seharusnya mendapatkan perlindungan dan bukan perilaku kekerasan.

Ada beragam dampak yang muncul dalam diri anak perempuan saat mereka mendapatkan perilaku kekerasan seksual.

Mulai dari dampak saat ini, menengah, dan bahkan dampak jangka panjang.

Bahkan dalam kondisi tertentu, anak perempuan yang mendapatkan perilaku kekerasan seksual akan menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Tak hanya itu, mereka juga akan mengalami gangguan terutama terkait kesehatan mentalnya.

Lalu mengapa anak perempuan rentan mendapatkan kekerasan seksual?

Menurut Ciput Eka Purwianti, Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak KPPPA dalam webinar bersama Wahana Visi Indonesia (11/10/2021) saat memperingati Hari Anak Perempuan Internasional.

Ciput memaparkan beberapa alasan mengapa perempuan rentan terkena kekerasan seksual.

"Pertama pandangan tentang anak perempuan lebih rendah dari laki-laki," ungkap Ciput.

Ciput mengatakan jika perempuan masih kerap dianggap sebagai subordinat laki-laki, sehingga ini membuat perempuan rentan mengalami kekerasan.

Baca Juga: Hari Anak Perempuan Sedunia, ini Jenis Kekerasan yang Rentan Dialami Oleh Anak

 

Tak hanya itu, anggapan di lingkup masyarakat juga yang kerap menempatkan perempuan sebagai objek.

Hal itu kerap menjadikan anak perempuan sebagai korban utama kekerasan seksual.

Selain itu, di lingkup masyarakat, perempuan dianggap sebagai pihak yang tidak bisa mengambil keputusan.

"Anggapan perempuan tidak bisa mengambil keputusan akan berimbas di diskriminasi dan membuat perempuan lebih rendah di mata laki-laki," katanya

"Ini lebih ke budaya pemikiran masyarakat (budaya patriarki)," imbuhnya.

Untuk mengatasi kondisi semacam ini, diperlukan kerjasama untuk melindungi anak perempuan dari masalah kekerasan seksual seperti:

1. Berhenti menormalisasikan masalah kekerasan dan pelecehan seksual

2. Pemberdayaan pada anak untuk berani melapor

3. Memberikan akses digital yang aman

4. Perbanyak informasi mengenai safe digital

5. Akses pelaporan yang terbuka

6. Memperkuat mekanisme pelaporan tingkat darah dan nasional.

Nah Kawan Puan itu tadi beberapa penyebab mengapa anak perempuan mendapatkan perilaku kekerasan seksual dan upaya untuk melindunginya. (*)

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan, 3 Cara Jadi Support System untuk Penyintas

Sumber: liputan
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Retno Marsudi Jadi Direktur Perusahaan Energi di Singapura, Apa Tugasnya?