Parapuan.co - Berbagai strategi dilakukan oleh pengusaha untuk mengembangkan bisnis. Salah satunya menggunakan design thinking.
Rupanya, pendekatan design thinking ini banyak dilakukan brand terkemuka di dunia, semisal Apple, Google, Samsung, dan masih banyak lagi.
Konon, strategi design thinking untuk mengembangkan bisnis cukup populer dipakai para pengusaha di seluruh dunia.
Apa sebenarnya pendekatan bisnis yang satu ini? Yuk, kenali lebih dekat agar kamu tahu bisakah design thinking dipraktekkan untuk bisnismu!
Baca Juga: 3 Ide Bisnis dalam Drama Korea yang Diharapkan Menjadi Kenyataan
Definisi design thinking
Mengutip interaction-design.org, design thinking merujuk pada proses berulang yang berusaha untuk memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali suatu masalah.
Proses tersebut dilakukan dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat.
Design thinking berkisar pada minat mendalam dalam mengembangkan pemahaman tentang orang-orang, untuk siapa pebisnis merancang produk atau layanannya.
Bisa dibilang, design thinking ialah proses mengamati dan mengembangkan empati dengan pengguna sebagai target pasar.
Fase design thinking
Dari pendekatan di atas, design thinking disebut memiliki sejumlah fase dalam mewujudkan prinsipnya.
Fase itu terbagi dalam lima tahapan sebagaimana diusulkan oleh Insitut Desain Hasso-Platter di Stanford, yaitu meliputi:
1. Empati
Seperti disinggung sebelumnya, empati menjadi fase pertama dalam pendekatan design thinking untuk mengembangkan bisnis.
Empati berarti pengusaha memiliki kepedulian terhadap calon konsumen, di mana mereka memikirkan tentang masalah yang dihadapi pelanggan.
Baca Juga: 13 Pelajaran Bisnis dari Serial Netflix Money Heist, Seperti Apa?
Dalam hal ini, pengusaha juga mendalami solusi apa yang kira-kira dibutuhkan calon konsumen untuk menyelesaikan masalahnya.
2. Fase penentuan
Fase kedua, yaitu tahap menentukan kebutuhan calon konsumen, masalah mereka, dan wawasan pengusaha.
Fase ini disebut pula sebagai tahap pengumpulan informasi di mana pengusaha telah mengetahui ketiga pokok permasalahan di atas.
3. Idea
Selanjutnya, saatnya menantang asumsi dan menciptakan ide sebagai solusi inovatif untuk permasalahan calon konsumen.
Pada tahap ini, biasanya pebisnis sudah menemukan ide tentang produk maupun layanan jasa yang ingin ia jual.
4. Prototipe
Fase berikutnya yaitu menciptakan produk atau membuat prototipenya alias mulai membuat solusi.
Prototipe hendaknya tidak langsung dipasarkan kepada target konsumen, tetapi diuji coba terlebih dulu.
Baca Juga: 3 Pelajaran Soal Marketing dari Squid Game agar Bisnis Sukses
5. Uji coba
Inilah fase yang terakhir, yaitu uji coba produk. Mengecek apakah solusi yang ditawarkan sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan.
Biasanya di tahap pengujian, produk bisa saja mengalami pengulangan proses dari fase awal lagi jika ternyata tidak cocok menjadi solusi.
Selama fase ini pula, dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang produk dan penggunanya.
Kamu ingin melakukan strategi design thinking untuk mengembangkan bisnis? (*)