Parenting.co - Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya diganggu atau mengganggu orang lain.
Tindakan bullying, perundungan, atau intimidasi sangat membahayakan bagi mental maupun fisik si anak.
Jika Kawan Puan memerhatikan perubahan sikap dan perilaku anak, perlu untuk memastikan apakah mereka sedang baik-baik saja atau tidak.
Meski kamu sudah mengajarkan peduli dan empati, saat anak keluar rumah dan berkumpul dengan teman-temannya itu sudah termasuk masalah lain.
Di mana potensi bullying itu tetap ada baik di sekolah, lingkungan, tempat kursus, bahkan keluarganya sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
Seperti dilansir dari Bright Side, berikut lima cara mengetahui ketika anak diganggu teman atau orang lain.
1. Barang hilang atau rusak
Saat anak-anak ditindas secara fisik, tanda-tandanya termasuk luka, memar, dan barang miliknya hilang atau rusak yang tidak bisa dijelaskan.
Perhatikan barang-barang seperti buku, gawai, pakaian, sepatu, atau perhiasan mereka hilang atau dihancurkan oleh pengganggu.
Tanda bahaya muncul saat kamu bertanya pada mereka kenapa tubuhnya terluka, tapi mereka tidak bisa menjawabnya dengan spontan.
2. Susah tidur atau mimpi buruk
Ketika anakmu tiba-tiba mengalami kesulitan tidur atau sering mengalami mimpi buruk, itu bisa menjadi tanda mereka di-bully.
Intimidasi dapat berdampak langsung pada kualitas tidur anak, serta memengaruhi suasana hati mereka.
Cobalah mengawasi anak-anakmu di malam hari untuk memastikan tidurnya nyenyak atau tidak.
Baca Juga: Bukan Dihukum, Begini Gaya Mengasuh secara Positif dan Manfaatnya untuk Anak
3. Menghindari teman dan lingkaran sosial
Kamu bisa mendapati anak lebih memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman, ini bisa menjadi tanda-tanda ketakutan.
Selain itu, saat pagi hari mereka malas untuk pergi ke sekolah atau memberikan banyak alasan agar tinggal di rumah saja.
Ini menunjukkan bahwa si anak menghindari kemungkinan untuk bertemu temannya yang suka melakukan bully.
4. Perubahan sikap yang tiba-tiba terhadap orang tua
Di-bully dapat menyebabkan masalah emosional pada anak, yang ditunjukkan melalui perubahan dalam cara mereka menangani perasaannya.
Karena di-bully, bisa jadi mereka melakukan tindakan bullying terhadap saudara atau bahkan berani membentak orang tua.
Mereka mulai melampiaskan agresi pada orang-orang di sekitarnya sebagai upaya untuk merasa bahwa dirinya memegang kendali.
Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 4 Cara Mengetahui Anak Sedang Berjuang dengan Kesehatan Mentalnya
5. Meminta uang atau hal lain yang tidak semestinya
Bullying bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, sosial, atau virtual.
Bisa jadi temannya mengancam anakmu untuk memberikan uang atau barang yang mereka inginkan.
Akibatnya, anak-anak mulai meminta lebih banyak uang atau barang kepada orang tuanya daripada yang biasanya mereka butuhkan.
Kawan Puan, segeralah cari tahu dan ambil langkah jika melihat 5 tanda di atas terjadi pada anak!