Meskipun responden tersebut bercita-cita untuk membuka usaha, mereka juga merasa kekurangan modal untuk memulai (41%).
Stagnasi pendapatan dan pengeluaran yang terus meningkat juga merupakan salah satu tantangan keuangan terbesar bagi sebagian besar responden (40%).
Tidak hanya itu, pengeluaran tak terduga, seperti untuk kesehatan dan pendidikan juga menambah tantangan yang dihadapi responden.
Tantangan lain yang juga menyulitkan responden untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka ialah menyeimbangkan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari.
Selaras dengan riset tersebut, pandemi tidak menghentikan orang Indonesia untuk membuka usaha dan memiliki bisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Tips Mengatasi Keterbatasan Modal Bisnis Selama Pandemi
Bahkan, EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu pun menyadari, kepercayaan diri masyarakat Indonesia untuk memiliki bisnis sendiri cukup tinggi dan kuat.
Dengan banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian akibat pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia yang beralih untuk membangun bisnis sendiri.
Abraham menekankan, "Namun, dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan, pemilik usaha juga harus memperhatikan arus kas dan arus modal."
"Salah satu tantangan terbesar adalah mencari dukungan modal kerja untuk memulai bisnis mereka atau untuk mengelola arus kas operasional," tambah Abraham.
Di sisi lain, tidak bisa dimungkiri sebagian dari mereka membutuhkan dukungan untuk mengatasi tantangan keuangan mereka untuk dapat memulai bisnis.