Parapuan.co - Tidak bisa dimungkiri, masa pandemi memiliki dampak di berbagai sisi kehidupan, termasuk dalam hal ekonomi atau finansial.
Namun, ternyata pandemi tidak menyurutkan niat dan semangat sebagian orang untuk berbisnis. Bahkan, ada yang tadinya diberhentikan dari kantor, lalu bertahan dengan bisnis sendiri.
Hal ini bahkan terbukti berdasarlkan riset Indonesian Growth Mindset Study (Studi Pola Pikir yang Berkembang pada Masyarakat Indonesia) yang dilakukan oleh YouGov.
Menurut riset tersebut, tujuan keuangan teratas yang dimiliki orang Indonesia adalah menjalankan bisnis yang berkelanjutan (59%).
Lalu, dua tujuan lainnya ialah memiliki dana yang cukup untuk hidup nyaman setelah pensiun (46%) serta dapat memenuhi kebutuhan harian (45 %).
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Cash Flow Bisnis Tetap Lancar Mengalir Selama Pandemi, Gampang kok Ternyata!
Pasalnya, kehadiran pandemi tidak menghentikan masyarakat Indonesia untuk optimis dapat hidup nyaman dengan kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Banyak masyarakat Indonesia yang bercita-cita memiliki usaha sendiri yang berkelanjutan dan hidup nyaman dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Riset ini juga menemukan bahwa setengah responden menyatakan tingkat kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka mampu mencapai tujuan keuangan mereka.
Sayangnya tidak dapat dimungikiri, mengejar tujuan keuangan ternyata tidak mudah bagi sebagian besar responden karena mereka mengalami berbagai tantangan keuangan.
Hampir setengah dari mereka (41%) berpendapat bahwa mereka berasal dari keluarga kelas menengah dan perlu bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun responden tersebut bercita-cita untuk membuka usaha, mereka juga merasa kekurangan modal untuk memulai (41%).
Stagnasi pendapatan dan pengeluaran yang terus meningkat juga merupakan salah satu tantangan keuangan terbesar bagi sebagian besar responden (40%).
Tidak hanya itu, pengeluaran tak terduga, seperti untuk kesehatan dan pendidikan juga menambah tantangan yang dihadapi responden.
Tantangan lain yang juga menyulitkan responden untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka ialah menyeimbangkan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari.
Selaras dengan riset tersebut, pandemi tidak menghentikan orang Indonesia untuk membuka usaha dan memiliki bisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Tips Mengatasi Keterbatasan Modal Bisnis Selama Pandemi
Bahkan, EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu pun menyadari, kepercayaan diri masyarakat Indonesia untuk memiliki bisnis sendiri cukup tinggi dan kuat.
Dengan banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian akibat pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia yang beralih untuk membangun bisnis sendiri.
Abraham menekankan, "Namun, dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan, pemilik usaha juga harus memperhatikan arus kas dan arus modal."
"Salah satu tantangan terbesar adalah mencari dukungan modal kerja untuk memulai bisnis mereka atau untuk mengelola arus kas operasional," tambah Abraham.
Di sisi lain, tidak bisa dimungkiri sebagian dari mereka membutuhkan dukungan untuk mengatasi tantangan keuangan mereka untuk dapat memulai bisnis.
Maka dari itu, Tunaiku, platform pinjaman mikro berbasis aplikasi pertama di bawah Amar Bank hadir untuk menjadi salah satu pilihan solusi.
"Tunaiku, menawarkan pinjaman tanpa agunan yang mudah dan terpercaya untuk membantu masyarakat memulai bisnis berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan," ujar Abraham.
Abraham pun bilang, "Kami selalu mendukung kebutuhan produktif masyarakat untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan mewujudkan tujuan keuangan mereka."
Salah satu cara yang dilakukan Tunaiku ialah menghadirkan kampanye #SemuaBisaLebih agar masyarakat terdorong untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka.
"Diharapkan, dengan kampanye #SemuaBisaLebih, kami dapat membantu lebih banyak orang untuk mengatasi masalah keuangan mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka," pungkas Abraham. (*)