Demi memanfaatkan ekonomi digital, perempuan perlu memaksimalkan peluang mereka dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dan aplikasi digital.
Hal ini berpotensi meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing perempuan.
Namun, partisipasi perempuan dalam ekonomi digital tergolong masih rendah karena kurangnya keterampilan dan literasi digital yang mereka miliki.
"Rendahnya partisipasi perempuan dalam ekonomi digital, disebabkan karena adanya bias gender," jelas Menteri Bintang.
"Selain itu, kurangnya motivasi anak perempuan untuk mengambil pendidikan di bidang STEM, serta kurangnya minat mereka pada teknologi digital," katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Peduli Pelaku UMKM, Menkeu Sri Mulyani Umumkan Aturan Bebas Pajak Terbaru
Norma tradisional juga menjadi faktor yang membuat perempuan memiliki waktu lebih sedikit untuk meningkatkan keterampilan.
Oleh karenanya, sangat penting meningkatkan kapasitas perempuan dan menanamkan Ekonomi Sosial.
Ekonomi Sosial penting untuk membantu perempuan keluar dari norma tersebut.
Menteri Bintang menambahkan penyebab lainnya yaitu keterbatasan bagi perempuan dalam mengakses teknologi digital.
Rendahnya pendapatan perempuan dibanding laki-laki, memperkecil peluang mereka untuk dapat membeli smartphone dan membayar tagihan internet demi mengakses teknologi digital.