Parapuan.co - Investasi adalah sesuatu yang menguntungkan.
Untuk itu, Kawan Puan perlu tahu cara memaksimalkan keuntungan investasi.
Nah, keuntungan investasi bisa kamu maksimalkan bahkan sejak pertama memutuskan untuk berinvestasi.
Mengutip Kompas.com, seorang perencana keuangan bernama Gembong Suwito mengungkapkannya.
Gembong Suwito membocorkan beberapa tips memaksimalkan keuntungan investasi.
Berikut tips memaksimalkan keuntungan investasi.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Rekomendasi Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemula
1. Kamu mesti punya tujuan keuangan
Mengetahui tujuan keuangan dapat membantumu memilih instrumen yang tepat guna memaksimalkan keuntungan investasi.
Gembong menjelaskan, terdapat tiga jenis tujuan keuangan berdasarkan jangka waktunya, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek semisal berlibur dalam beberapa bulan ke depan, carilah produk investasi yang risikonya rendah dan likuiditasnya tinggi.
Jangka menengah, biasanya berdurasi 2-5 tahun.
Sedangkan jangka panjang lebih dari lima tahun.
Untuk mempersiapkan investasi jangka panjang, kamu perlu menetapkan tujuan, misalnya sebagai dana pensiun atau semacamnya.
2. Tahu instrumen yang dibeli
Berikutnya, kenali instrumen investasi yang akan kamu beli. Apakah saham, obligasi, atau reksa dana.
Hal ini dilakukan bukan semata untuk memaksimalkan keuntungan, tetapi juga meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.
Oleh karenanya, ada baiknya mempelajari detail instrumennya sebelum berinvestasi, baik sisi positifnya maupun risiko yang akan terjadi.
Baca Juga: Menabung Vs. Investasi, Lebih Baik Mana untuk Simpanan Masa Depan?
3. Risk profile
Risk profile merujuk pada kemampuan seseorang dalam menerima potensi risiko yang terjadi.
Menurut Gembong, ada tiga jenis risk profile dalam berinvestasi.
Pertama, kategori Konservatif yang tidak kuat jika menghadapi potensi penurunan nilai investasinya.
Kedua, kategori Moderat, di mana calon investor dapat menerima potensi risiko penurunan nilai investasi kurang dari 10%.
Ketiga, kategori Agresif, yaitu calon investor yang sanggup menerima potensi penurunan nilai investasi lebih dari 10%.
Mereka yang paham risikonya dan sanggup menerima biasanya akan tetap tenang lantaran merasa investasinya tetap punya potensi keuntungan yang besar.
"Semakin tinggi potensi keuntungan, maka risiko juga semakin tinggi," kata Gembong Suwito.
4. Investasi dari uang yang menganggur
Investasi bisa saja sangat erat dengan ketidakpastian, maka gunakanlah uang yang menganggur untuk berinvestasi.
Hindari memakai uang yang sebenarnya sudah kamu siapkan untuk keperluan lain dalam waktu dekat dan lebih penting.
Pastikan pula kamu tidak menggunakan uang dapur, karena fungsinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Gembong Suwito juga menyarankan agar uang yang akan kamu investasikan bukan utang atau hasil pinjaman.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Investasi Harus Dimulai Sejak Usia 20an
5. Mulai dari nominal kecil
Perlu kamu tekankan bahwa investasi tidak selalu dimulai ketika sudah kaya atau dengan nominal besar.
Kamu bisa memulai dengan nominal kecil, bahkan dari Rp 10.000 atau Rp 100.000 di masa sekarang sudah bisa dipakai buat berinvestasi.
6. Mulai dari sekarang
Ternyata, tidak ada waktu terbaik untuk berinvestasi.
Yang bisa kamu lakukan adalah memulainya sekarang juga.
"Semakin dini memulai, maka semakin besar keuntungan di masa mendatang," terang Gembong.
Walau demikian, tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi.
Hanya saja di masa mendatang nominal yang perlu diinvestasikan akan semakin besar.
7. Pilih produk dengan risiko rendah
Lantaran merupakan langkah awal, pilihlah produk investasi dengan risiko paling rendah lebih dulu.
Misalnya, berinvestasi di reksa dana, agar dapat pengalaman positif dan memperoleh keuntungan yang lumayan.
Memulai dari produk berisiko rendah dapat berguna supaya ke depannya kamu bisa beralih ke produk keuangan yang punya potensi keuntungan lebih tinggi.
Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham untuk Investor Pemula dari Pakar, Apa Saja?
8. Rutin dan konsisten
Keuntungan dari investasi akan datang ketika kamu rutin berinvestasi dan konsisten dalam melakukannya.
Kamu bisa mengusahakannya setiap bulan dengan menyisihkan 5-10% dari gaji, sehingga lama-lama akan terbiasa.
Kawan Puan, itulah tadi 8 tips memaksimalkan investasi dari perencana keuangan.
Mudah-mudahan kamu terbantu dan semakin mantan berinvestasi, ya.
(*)