Bagaimana bisa tahu apakah rasa sakit kram menstruasi kamu normal?
Jika Kawan Puan mengalami kram menstruasi yang parah atau tidak biasa yakni kram yang berlangsung lebih dari dua atau tiga hari, dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter.
Baik dismenore primer maupun sekunder dapat diobati, jadi penting untuk diperiksa.
Nantinya, kamu akan diminta untuk menjelaskan gejala dan siklus menstruasi dan dokter juga akan melakukan pemeriksaan panggul.
Selama pemeriksaan, tenaga kesahatan juga akan memasukkan spekulum (alat yang membantu dokter untuk melihat ke dalam vagina).
Jika dokter mendiagnosa kamu mengalami dismenore sekunder, kamu mungkin akan memerlukan tes tambahan, seperti USG atau laparoskopi.
Jika tes tersebut menunjukkan terdapat masalah medis, maka dokter akan mendiskusikan untuk melakukan perawatan.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tanda Masuk Masa Ovulasi
Cara meredakan kram menstruasi ringan
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri haid adalah mengonsumsi ibuprofen setelah pendarahan atau kram dimulai.
Ibuprofen dapat mengurangi output prostaglandin, selain itu kamu juga bisa menggunakan pereda nyeri lain seperti asetaminofen.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan bantal hangat di punggung bagian bawah atau perut, serta istirahat.
Tak lupa untuk menghindari makanan yang mengandung kafein, merokok, dan minum alkohol.
Memijat punggung bagian bawah dan perut juga bisa membantu meredakan nyeri haid yang mengganggu.
Untuk mengurangi dan mencegah nyeri haid di periode selanjutnya, hal yang bisa kamu lakukan adalah menjadikan olahraga sebagai rutinitas.
Nah, berikut kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat haid yang kerap mengganggu aktivitas, semoga bermanfaat! (*)