Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian dari kamu mungkin hanya menerima transaksi keuangan sesama pengguna bank tertentu karena biaya transfer yang mahal.
Untuk menghemat Rp6.500 sebagai biaya transfer antar bank, tak jarang kamu lebih memilih menggunakan aplikasi atau platform transfer khusus.
Kini, tampaknya kamu tak lagi perlu khawatir dengan biaya transfer antar bank karena Bank Indonesia (BI) telah membuat perubahan.
Belum lama ini, BI meluncurkan sistem BI Fast untuk menggantikan SKNBI (Sistem Klirinig Nasional Bank Indonesia).
BI Fast menyediakan tarif yang lebih kecil untuk pelayanan pembayaran secara real time, sehingga lebih cepat dan efisien.
Baca Juga: Ingin Transfer Antar Bank Tanpa Biaya? Gunakan Aplikasi Keuangan Ini!
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual baru-baru ini.
BI Fast sendiri adalah infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real time, aman, dan efisian.
Sistem ini juga tersedia setiap saat selama 24 jam sehari dan tujuh hari dalam sepekan.
Lebih lanjut dalam konferensi pers virtual sebagaimana mengutip Kompas, Perry Warjiyo menuturkan tentang tarif transfer antar bank melalui BI Fast Payment.
Batas maksimum tarif yang berlaku adalah sebesar Rp2.500. Bank bahkan diizinkan untuk memberikan tarif lebih murah, lho.
"Tarif Rp2.500 adalah maksimum. Bagi peserta atau bank yang bisa menawarkan lebih murah silakan, dan kami sangat mendukung itu," kata Perry Warjiyo.
Sementara itu, pihak BI juga menyampaikan batas maksimal transaksi melalui sistem BI Fast, yaitu Rp250 juta.
Perry menuturkan, "Penetapan batas maksimum nominal BI Fast pada implementasi awal ini ditetapkan sebesar Rp250 juta, dan akan dievaluasi secara berkala."
Sementara itu, pengimplementasian BI Fast akan dilakukan bertahap dan dimulai pada Desember 2021.
Di tahap pertama itu, BI Fast Payment akan hanya akan mencakup transfer kredit individual di 22 bank nasional.
Ke-22 bank tersebut di antaranya BTN, DBS Indonesia, Permata, Mandiri, Danamon, CIMB Niaga, BCA, HSBC, UOB, dan Bank Mega.
Ada pula BNI, BSI, BRI, OCBC NISP, UUS BTN, UUS Permata, UUS CIMB Niaga, UUS Danamon, BCA Syariah, Bank Sinarmas, Citibank, dan Bank Woori.
Baca Juga: Rekening Bank Asli dan Kesalahan Lain Serial 'Squid Game' di Netflix
Berikutnya, tahap kedua akan dimulai 2 Januari 2022 dan BI bakal menambah 22 bank lain.
Perry Warjiyo menambahkan, sistem BI Fast ini diharapkan membantu memfasilirasi perbankan meningkatkan volume transaksinya.
Selain itu, ia juga berharap supaya dengan demikian BI membantu pula momentum percepatan digitalisasi.
Wah, transfer antar bank jadi murah, nih. Bagaimana menurut Kawan Puan (*)