Sejak itu pendidikan kedokteran di tanah air terus berkembang hingga awal tahun 1900-an.
Akhir 1919, Belanda mendirikan Rumah Sakit Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis, sekarang disebut RSCM) untuk memantapkan kualitas lulusan kedokteran.
Rumah Sakit Pusat CBZ juga dipakai sebagai rumah sakit pendidikan oleh siswa Stovia.
Baca Juga: Ini Jenjang Pendidikan Dokter Gigi seperti Shin Min Ah di Hometown Cha Cha Cha
Hingga 1927, awalnya pendidikan dokter bisa diikuti lulusan SD (Sekolah Dasar) sampai akhirnya Geneeskundige Hooge School (GHS) diresmikan.
Pasca berdirinya GHS yang merupakan sekolah tinggi, syarat pendidikan minimal bagi calon peserta menjadi setingkat SMA (Sekolah Menengah Atas).
Pada akhirnya, seperti yang Kawan Puan ketahui, untuk bisa bersekolah di kedokteran memang dibutuhkan ijazah setingkat SMA.
Sejarahnya cukup panjang, ya, Kawan Puan. (*)