Bikin V BTS Duduk Sepanjang Konser, Ini 10 Penyebab Nyeri Otot Betis

Aghnia Hilya Nizarisda - Minggu, 24 Oktober 2021
Karena nyeri otot betis, V BTS duduk saat konser BTS Permission to Dance On Stage.
Karena nyeri otot betis, V BTS duduk saat konser BTS Permission to Dance On Stage. Instagram @bts.bighitofficial

Parapuan.co - Malam ini penggemar boyband asal Korea Selatan BTS tampaknya sedang berbahagia karena akhirnya bisa melihat idola mereka konser kembali.

Malam 24 Oktober ini, boyband yang beranggotakan 7 orang itu menggelar konser online "BTS Permission to Dance on Stage".

Sayangnya, dalam konser BTS tersebut, salah satu anggotanya V BTS terpaksa tampil duduk dan tidak menari karena mengalami nyeri pada otot betisnya.

Melansir Soompi, hal tersebut disampaikan langsung oleh pihak agensi Big Hit Music yang juga menjelaskan bagaimana V BTS bisa sampai sakit.

"V mengalami nyeri pada otot betisnya selama latihan pada malam tanggal 23 Oktober dan mengunjungi rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan dan perawatan," tulis agensi.

Baca Juga: Jungkook Berikan Tips Aman Nonton Konser Online BTS Minggu Ini, Apa Saja?

Syukurnya, menurut pendapat dari tenaga medis bahwa sementara tidak ada masalah yang mempengaruhi tulang di kakinya.

Akan tetapi, V BTS harus menahan diri dari gerakan yang kuat seperti koreografi atau pertunjukan panggung untuk saat ini, termasuk untuk konser BTS malam ini.

"Sementara artis itu sendiri sangat ingin berpartisipasi dalam pertunjukan secara penuh, agensi kami telah memutuskan untuk mengikuti saran dokter dan meminimalkan gerakan V," tulisnya.

Lantas, "Akibatnya, V akan mengambil bagian dalam pertunjukan sambil duduk dan tanpa koreografi. Kami meminta pengertian semua," ungkap agensi.

Pasalnya, agensi pun menjamin akan terus menempatkan prioritas tertinggi pada kesehatan dan keselamatan artis dan berusaha memastikan semua anggota BTS sehat saat bertemu penggemar.

Berkaca dari pengalaman V BTS, PARAPUAN telah merangkum 10 penyebab nyeri otot betis, melansir Medical News Today. Yuk, simak!

1. Kram otot

Kram otot pada betis merupakan keluhan umum bagi mereka yang sering berolahraga.

Kram otot betis biasanya bersifat sementara tapi dapat menyebabkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang signifikan.

Penyebab kram otot betis antara lain dehidrasi, kehilangan elektrolit melalui keringat, kurangnya peregangan, aktivitas fisik berkepanjangan, hingga otot lemah.

2. Ketegangan otot

Ketegangan otot betis terjadi ketika serat otot di betis robek sebagian atau seluruhnya.

Gejalanya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan ketegangan, tetapi kebanyakan orang akan mengalami rasa sakit dan nyeri yang tiba-tiba dan tajam di tempat otot betis.

3. Klaudikasio arteri

Kamu mungkin mengalami nyeri betis karena penyempitan atau penyumbatan di arteri yang memasok aliran darah ke kaki. Ini dikenal sebagai klaudikasio arteri.

Baca Juga: Cara Tepat Memasang Poster BTS di Dinding Kamar, ARMY Sudah Tahu?

Klaudikasio arteri dapat menyebabkan rasa sakit saat berjalan, karena gerakan ini membutuhkan darah mengalir ke kaki bagian bawah.

Jika darah mengalami kesulitan bergerak karena penyempitan (klaudikasio), maka Kawan Puan mungkin mengalami nyeri betis.

Ketika kamu mengalami klaudikasio arteri akan merasa tidak nyaman saat istirahat, tetapi merasa sakit setelah beberapa menit berjalan.

4. Klaudikasio neurogenik

Klaudikasio neurogenik terjadi ketika saraf yang menuju ke kaki terjepit dan hal ini memengaruhi kemampuan saraf itu untuk berkomunikasi dengan kaki bagian bawah.

Klaudikasio neurogenik sering disebabkan oleh kondisi yang disebut stenosis tulang belakang.

Kondisi ini terjadi ketika tulang di tulang belakang menyempit, memberikan tekanan ekstra pada saraf. Linu panggul adalah salah satu contoh klaudikasio neurogenik.

Selain nyeri betis, gejala klaudikasio neurogenik meliputi sakit saat berjalan, nyeri setelah berdiri lama, dan rasa sakit di paha, punggung bawah, atau bokong.

Gejala lainnya ialah rasa sakit yang biasanya membaik saat kamu mencondongkan tubuh ke depan di pinggang dan merasa nyeri betis saat istirahat.

5. Tendinitis achilles 

Tendon achilles adalah pita keras berserat yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit.

Jika otot betis seseorang sangat kencang, ini dapat memberikan tekanan ekstra pada tendon achilles. Akibatnya, seseorang bisa mengalami nyeri betis.

Orang lebih mungkin mengalami tendinitis achilles jika mereka baru saja memulai program latihan atau mereka melakukan latihan berulang.

Peregangan yang sering sering dapat membantu mengurangi gejala.

6. Compartment syndrome 

Compartment syndrome adalah kondisi nyeri yang dapat terjadi pada otot betis atau pada kedua kaki, biasanya setelah seseorang mengalami trauma atau cedera parah.

Ini terjadi jika ada kelebihan darah atau cairan menumpuk di bawah pita jaringan keras dalam tubuh yang tidak dapat meregang dengan baik.

Cairan ini memberi tekanan ekstra pada saraf dan pembuluh darah di kaki bagian bawah, sehingga menyebabkan rasa sakit, bengkak, mati rasa, dan kesemutan.

Bentuk lain dari compartment syndrome adalah kronis yang umumnya terjadi ketika Kawan Puan mengalami rasa sakit saat berolahraga.

Gejala yang terkait dengan compartment syndrome kronis termasuk mati rasa, tonjolan atau pembesaran otot yang terlihat, atau kesulitan menggerakkan kaki.

7. Neuropati diabetik

Neuropati diabetik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan saraf yang berhubungan dengan diabetes.

Baca Juga: 2 Member BTS, V dan Jimin, Bakal Mengisi Soundtrack Film Marvel Eternals

Kadar gula darah terlalu tinggi dapat merusak saraf tubuh, biasanya dimulai dari tangan dan kaki.

Terkadang, kesemutan dan mati rasa dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang menjalar ke otot betis.

8. Plantar fasciitis

Plantar fasciitis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi jaringan plantar fascia yang terletak di bagian bawah kaki.

Jika otot betis terlalu kencang, maka Kawan Puan lebih mungkin mengalami plantar fasciitis karena otot betis tidak dapat menopang kaki.

Gejala plantar fasciitis yang paling umum adalah nyeri kaki saat bangun tidur dan kesulitan melenturkan kaki.

9. Varises

Varises adalah pembuluh darah yang membesar yang sering menonjol dari kaki dan mungkin terlihat seperti tali.

Ketahuilah bahwa varises berkembang ketika katup yang rusak di pembuluh darah seseorang memungkinkan darah mengalir balik.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap varises ialah usia, riwayat keluarga, fluktuasi hormon, kehamilan, kegemukan, hingga kurangnya aktivitas fisik.

Nah, rupanya varises paling sering muncul di kaki dan dapat menyebabkan rasa sakit, berdenyut, kram, dan pegal-pegal.

10. Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam atau Deep vein thrombosis (DVT) adalah hasil dari bekuan darah yang terbentuk di salah satu vena di kaki.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan mempengaruhi aliran darah ke kaki.

Kamu lebih mungkin untuk mengembangkan DVT jika duduk dalam waktu lama, seperti saat penerbangan, atau jika memiliki tekanan darah tinggi serta gangguan pembekuan darah.

Gejala DVT termasuk nyeri betis yang biasanya memburuk saat berdiri atau berjalan.

Tidak hanya itu, kaki Kawan Puan juga bisa membengkak dan memiliki area merah atau meradang karena masalah aliran darah.

Nah, itulah 10 penyebab nyeri otot betis yang boleh jadi salah satunya dialami oleh V BTS hingga membuatnya harus duduk sepanjang konser BTS Permission to Dance on Stage. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru