BERITA TERPOPULER LOVE & LIFE: Mengenal Stunting hingga Tips Dekorasi Bunga di Rumah

Kinanti Nuke Mahardini - Senin, 25 Oktober 2021
Pola asuh orang tua kepada anak
Pola asuh orang tua kepada anak AsiaVision

Parapuan.co - Meski tidak semua perempuan dan pasangan menginginkannya, tetapi buah hati biasanya didambakan bagi suami dan istri yang telah menikah. 

Untuk memiliki dan membesarkan buah hati, Kawan Puan perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan stunting

Istilah stunting memang populer, tetapi masih banyak yang belum memahami stunting ini. 

Stunting bukan penyakit, tetap masih banyak anak stunting di Indonesia. Beralih dari stunting, Kawan Puan juga wajib tau terkait dengan pola pengasuhan orang tua pada anak.

Anak tidak boleh memiliki perilaku tidak terpuji seperti sombong dan angkuh. Hal tersebut harus ditanamkan sejak dini. 

Baca Juga: Jadi Bentuk Kekerasan pada Perempuan, Ini Fakta Revenge Porn

Beralih dari stunting dan bagaimana cara mengajarkan anak agar tidak sombong, Kawan Puan juga harus tahu terkait dengan dekorasi bunga. 

Mendekorasi rumah dengan bunga tidak boleh dilakukan sembarangan, harus ada beberapa aturan yang dipenuhi. 

Berikut berita terpopuler Love & Life mulai dari pentingnya memahami stunting hingga cara meletakkan bunga sebagai dekorasi rumah

1. Pentingnya Memahami Masalah Stunting Sebelum Perempuan Menikah

Memahami stunting menjadi masalah penting yang wajib diketahui oleh perempuan menikah. 

Melansir dari laman Siap Nikah, situs resmi BKKBN untuk persiapan pernikahan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC), dr, Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) menjelaskan stunting.

Dokter Hasto menjelaskan stunting bukanlah penyakit, melainkan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurang gizi terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 

Seribu hari pertama kehidupan dimulai dari janin hingga anak berusia 2 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kondisi kesehatan lahir dan batin sebelum seorang wanita menikah dengan pasangannya.

“Menentukan kapan punya anak, jumlah anak, dan jarak kelahirannya adalah hak dan tanggung jawab dari setiap calon pengantin (catin). Selain itu, setiap catin juga berhak dapat informasi tentang pelayanan kesehatan, KB, dan pola asuh yang tepat. Hal ini untuk mencegah lahirnya anak stunting,” ujar dr. Hasto. 

Baca selengkapnya di sini >>>

Baca Juga: Jadi Bentuk Kekerasan pada Perempuan, Ini Fakta Revenge Porn

2. 5 Cara Mengajarkan Anak Agar Terhindar dari Sifat Sombong

Berpikir bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain atau semua bidang kehidupan termasuk sebagai sifat sombong. 

Orang dengan sifat sombong menikmati pujian dan sering membicarakan kualitas dirinya sendiri saat bercakap-cakap dengan orang lain.

Sifat sombong harus dijauhkan dari anak-anak karena mengakibatkan harga diri rendah dan kebiasaan membanding-bandingkan kualitas dengan orang lain.

Faktanya, orang sombong adalah pribadi yang lemah karena mengandalkan faktor luar untuk mendefinisikan diri mereka sendiri alih-alih nilai dan integritas yang dimilikinya.

Ciri-ciri Orang Sombong ada beberapa hal seperti yang dilansir dari The Spruce. Apa saja ciri-cirinya? 

Baca selengkapnya di sini >>>

3. Hindari Salah Letak! Ini 3 Tips Mendekorasi Rumah dengan Bunga

Bunga kini menjadi salah satu elemen dekoratif yang tidak bisa Kawan Puan hindari. 

Bunga tersedia di mana saja. Warna dan bentuk bunga juga semakin menarik dan cocok untuk jadi dekorasi. 

Tak hanya di ruang tamu, bunga juga kerap diletakkan di berbagai ruangan seperti ruang keluarga, ruang makan, hingga kamar tidur.

Baca Juga: Diduga Lakukan Kekerasan pada Perempuan, Kim Seon Ho Alami Cancel Culture, Apa Itu?

Meletakkan bunga dinilai dapat meningkatkan penampilan rumah menjadi lebih menarik.

Aroma harum dari bunga juga dapat memberikan suasana menenangkan bagi penghuni rumah.

Untuk itu, melansir dari Kompas.comberikut ini beberapa cara mendekorasi rumah dengan menggunakan bunga: 

Baca selengkapnya di sini >>>

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja