Parapuan.co - Tak dimungkiri bahwa ada beberapa perempuan yang mengalami menopause dini.
Normalnya menopause itu terjadi di antara usia 45-55 tahun, tetapi seseorang yang mengalami menopause dini mengalaminya sebelum usia 40 tahun.
Mengutip dari Healthline, menopause terjadi ketika indung telur berhenti memproduksi telur, sehingga kadar estrogen rendah.
Hormon estrogen ini berperan penting mengontrol siklus reproduksi.
Baca Juga: 5 Tips Perawatan Gigi Sehari-hari yang Wajib Diketahui Semua Orang, Apa Saja?
Lantas, apa penyebab seorang perempuan mengalami menopause dini?
1. Genetika
Apabila seorang perempuan mengalami menopause dini tanpa ada alasan medis yang jelas, kemungkinan orang tersebut memiliki genetika yang sama.
Kawan Puan perlu mencari tahu apakah ada riwayat menopause dini dalam keluargamu atau tidak, misalnya saja dari ibu.
Jadi, apabila memang ada riwayat keluarga dengan menopause dini, kemungkinan Kawan Puan akan mengalami hal yag sama.
2. Gaya hidup
Gaya hidup yang Kawan Puan jalani ternyata turut berdampak kapan menopause akan dimulai.
Misalnya karena kamu merokok. Diketahui rokok itu memiliki efek anti-estrogen yang dapat berkontribusi pada menopause dini.
Studi berjudul Meta-analyses identify 13 novel loci associated with age at menopause and highlights DNA repair and immune pathways, mengungkap, perokok cenderung mengalami menopause lebih cepat.
Bahkan perempuan yang merokok akan mengalami menopause satu sampai dua tahun lebih cepat dari seharusnya.
Tak hanya merokok, indeks massa tubuh (BMI) juga dapat menjadi faktor menopause dini.
Harus dipahami, bahwa estrogen disimpan dalam jaringan lemak, lalu apabila seorang perempuan terlalu kurus, maka simpanan estrogen lebih sedikit.
Selain itu, perempuan yang menganut pola makan vegetarian, kurang olahraga, dan kurang paparan sinar matahari pun bisa mengalami menopause dini.
Baca Juga: Tidak Hanya Perempuan, Tapi Pria Juga Bisa Menderita Kanker Payudara, Berikut Gejalanya
3. Cacat kromosom
Cacat kromosom dapat menyebabkan menopause dini, contohnya sindrom Turner.
Sindrom Turner yang juga disebut sebagai monosomi X itu merupakan kelahiran dengan kromosom yang tidak lengkap.
Seorang perempuan dengan sindrom Turner memiliki ovarium yang tidak berfungsi dengan baik.
Hal ini sering menyebabkan mereka memasuki masa menopause sebelum waktunya.
Cacat kromosom lainnya juga dapat menyebabkan menopause dini adalah disgenesis gonad murni, variasi dari sindrom Turner.
4. Penyakit autoimun
Menopause dini dapat menjadi gejala dari penyakit autoimun seperti penyakit tiroid dan rheumatoid arthritis .
Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan itu menyerang tubuhnya sendiri, sehingga mengakibatkan peradangan.
Peradangan yang terjadi itu memengaruhi ovarium, sehingga kemungkinan menopause dini terjadi, terutama ketika ovarium berhenti bekerja.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Amenorrhea
5. Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan kejang yang bersumber dari otak.
Perempuan dengan epilepsi lebih mungkin mengalami kegagalan ovarium prematur, yang menyebabkan menopause.
Studi berjudul Premature ovarian failure in women with epilepsy, menemukan perempuan pengidap epilepsi cenderung mengalami menopause dini.
Penyebab menopause dini itu beragam, maka dari itu alangkah baiknya jika Kawan Puan memahami dan mengecek kondisi tubuh, serta memeriksakan diri ke dokter.
Tujuannya agar kamu mengetahui apakah tubuhmu memiliki kemungkinan mengalami menopause dini atau tidak, ya. (*)