7. Bantu mereka merasa diberdayakan
Untuk menanamkan kebiasaan menolong pada anak, orang tua bisa membagikan kekuatan pada anak. Anak juga perlu merasa dihargai dan diberdayakan.
Oleh karena itu, saat memberikan anak tugas, jangan membingkai tugas tersebut sebagai hukuman atau membuat anak menyadari bahwa kita tidak ingin mengerjakan tugas sendirian.
Jelaskan kepada mereka, tugas yang kita berikan adalah bentuk kepercayaan kita terhadap kemampuannya, serta menandakan betapa kita menghargai kontribusi anak.
8. Sabar
Perlu diingat oleh orang tua setiap mengajarkan anak adalah setiap anak membutuhkan waktu untuk menguasai suatu keterampilan.
Oleh karena itu, penting untuk berusaha sabar dan fleksibel dalam membantu anak saat merasa sedang tidak ingin menolong, menurut Elanna Yalow, kepala akademik Pusat Pembelajaran KinderCare.
Dengan begitu, ia akan mengembangkan pola pikir "menolong karena mau", bukan menjadi sebuah keharusan atau paksaan.
"Ingatlah menolong adalah keterampilan yang harus dikembangkan," jelas Kimbley.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sunscreen Anak yang Aman untuk Lindungi Kulit si Kecil
9. Biarkan saat ia melakukan kesalahan saat pembelajaran ini
Melakukan kesalahan dalam proses pembelajaran akan memberi anak kesempatan untuk menghadapi kesulitan, serta belajar dan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih baik.
"Jangan langsung berasumsi anak tidak bisa melakukan sesuatu. Menggunakan kompor, misalnya, adalah hal yang perlu dipelajari anak agar ia bisa menggunakannya dengan aman, bukan hanya dijauhkan."
Orang tua juga dianjurkan untuk menahan diri saat ingin membantu dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan anak.
Sebagai gantinya, orang tua bisa mendukung anak saat dia belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab atas hasil tindakannya.
10. Mengajak anak merenungkan perannya sebagai penolong
Mehta menyarankan orang tua untuk menanyakan kepada anak agar dia bisa merenungkan diri, seperti, "Bagaimana perasaanmu sebelum menolong mereka?", "Bagaimana perasaanmu sesudahnya?" dan sebagainya.
Dengan membuat anak menceritakan pengalamannya saat menolong orang lain dapat membantu dia memahami kekuatan dari menolong orang lain.
Selain itu, hal ini akan membuat anak merasa lebih siap untuk kembali menolong orang lain.
Tak lupa untuk menanamkan ke dalam diri anak, meskipun orang lain tidak mengucapkan terima kasih atau imbalan dalam bentuk apa pun, anak tetap bisa menolong orang lain.
Nah, itu adala 10 tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan anak menjadi penolong dalam rangka persiapan sekolah tatap muka. Semoga bermanfaat, ya! (*)