Persiapan Sekolah Tatap Muka, Begini Cara Mengajarkan Anak Makan Sayur

Parapuan.co - Dalam persiapan sekolah tatap muka, memberikan makanan bergizi kepada anak menjadi hal yang menjadi perhatian bagi orang tua.

Memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi dan vitamin terutama di masa pandemi ini menjadi hal penting.

Nutrisi dan vitamin bisa didapatkan dari sayuran.

Namun, kerap kali orang tua menghadapi anak-anak yang memilih makan dan enggan memakan sayur.

Maka itu, melakukan pendekatan pada anak supaya mau memakan sayur terutama dalam persiapan sekolah tatap muka harus dilakukan.

Seperti diberitakan Kompas, menurut Medical Xpress, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa jika kita menyajikan porsi sayuran yang lebih banyak kepada anak-anak, maka jumlah yang mereka makan pun bertambah.

Studi yang diselesaikan oleh tim peneliti di Penn State ini menemukan bahwa ketika kita menggandakan porsi jagung dan brokoli yang disajikan saat makan, anak-anak makan 68 persen lebih banyak sayuran yang ada di piring mereka.

Sementara itu, para peneliti juga menemukan bahwa menambahkan mentega atau garam tidak berpengaruh pada jumlah sayuran yang dimakan.

"Meskipun penting untuk menyajikan sayuran apa pun pada anak-anak, tapi lebih penting lagi untuk menyajikan banyak sayuran yang mereka sukai," kata salah satu peneliti, Barbara Rolls.

Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengajarkan anak makan sayur dalam persiapan pembelajaran sekolah secara langsung.

Dalam persiapan sekolah tatap muka, kerap kali kita menemui sayuran bersaing dengan menu makanan lainnya.

Biasanya, porsi sayur lebih sedikit daripada menu lainnya.

"Hal itu disebabkan karena sayuran yang mereka makan masih harus bersaing dengan makanan lain yang ada di piring," sambung dia.

Untuk melengkapi studi ini, para peneliti tetap menjaga porsi makanan lain di piring yang sama namun meningkatkan porsi sayuran.

Mereka ingin melihat apakah ini akan membuat anak-anak makan lebih banyak sayuran atau tidak, terutama saat makan malam.

Selanjutnya, para peneliti melibatkan 67 anak berusia antara tiga dan lima tahun, dan berlangsung selama empat minggu.

Mereka menemukan bahwa teori tersebut terbukti benar dan anak-anak mau mengonsumsi lebih banyak sayuran dengan cara ini.

Cara ini membantu ibu supaya anak-anak makan lebih banyak sayuran.

Selain itu, cara ini juga dapat mendorong anak-anak mencoba berbagai jenis sayuran untuk menambah nutrisi.

Cara ini dapat dicoba untuk membuat anak mau mengonsumsi sayur saat persiapan pembelajaran secara langsung di sekolah.

Untuk diketahui, hindari memaksa anak untuk memakan sayur.

Melansir Kompas, Psikolog anak Saskhya Aulia Prima, M. Psi menyebutkan, meminta anak makan sayur dengan paksaan bisa jadi hanya membuat anak memakannya ketika ibunya ada di sekitar.

"Ketika dipaksa, dia enggak akan tumbuh awareness bahwa dia juga butuh makanan itu."

Selain itu, memaksa anak makan sayur dapat membuat mereka trauma ketika melihat sayur-sayuran.

"Bisa jadi ingat "tragedi" dengan ibunya, jadinya dia sebal," ucapnya.

Orangtua menurutnya tidak boleh bosan mengajak anak mencoba sayuran baru.

Apalagi setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda.

Beberapa anak mungkin langsung mau mencoba satu makanan baru, sementara yang lainnya tidak.

Cara mengenalnya bisa dimulai dengan mencoba sedikit bagian dari sayur tersebut atau memegang untuk merasakan teksturnya.

Selanjutnya, dengan menambah porsi sayuran dan tidak memaksa anak memakan sayur dapat menjadi cara yang bisa dilakukan dala persiapan sekolah tatap muka.

(*)