"Terus udah sempat kerja di majalah, karena ternyata tutup majalanya, dan aku ingin cari pengalaman baru, akhirnya pindah ke platform digital," tambahnya.
Setelah itu, perempuan berjilbab ini menceritakan pencapaian terbesarnya di dunia kepenulisan.
"Saat di Sayurbox, aku melihat visitor websitenya hanya belasan hingga puluhan per bulan. Dan itu sedikit banget. Nah disitu, aku developed websitenya, nulis artikelnya, membuat content planningnya, mengurus optimized teknik SEOnya, dan lain-lain. Bisa dibilang end-to-endnya deh! Dari situ aku bisa naikin growthnya Sayurbox dua ratus kali lipat. Dari yang tadinya cuma puluhan, dalam enam bulan bisa jadi ratusan kali lipat. Hingga akhirnya visitor Sayurbox udah nyampe lima ratus ribu perbulan," cerita Rara dengan semangat tentang pencapaiannya.
Baca juga: Mengenal Adi Utarini, Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Diakui Dunia
Skills yang dibutuhkan untuk menjadi content writer menurut Rara
Rara sadar bahwa profesi menulis adalah pekerjaan yang tak kalah menjanjikan dari PNS atau pegawai kantoran lainnya.
"Menurutku profesi content writer cukup menjanjikan. Karena kebanyakan sekarang perusahaan butuh yang namanya content writer dan copywriter. Karena sekarang semuanya dijabarkan lewat tulisan apapun mediumnya. Mau mediumnya offline, cetak, online, billboard, majalah, koran, platform digital (ads, website, dan aplikasi), semuanya itu tetap butuh tulisan. Yang mana, saat tulisan masih dibutuhkan, profesi ini masih akan terus dibutuhkan," jelas Rara.
Ia lalu membagikan beberapa tips dan skills yang perlu dipelajari jika Kawan Puan ingin memulai karier sebagai penulis.
"Untuk menjadi seorang copywriter atau content writer tentunya kemampuan menulis , merangkai kata, dan research. Untuk menulis kata-kata, kita harus berdasarkan research agar tidak sembarangan menulisnya," ujar perempuan asal Jakarta ini.