Parapuan.co - Masalah pada mata itu tak hanya silinder atau minus, tapi ada pula yang dinamakan buta warna.
Buta warna adalah suatu kondisi ketika mata tidak bisa membedakan warna dengan jelas.
Namun perlu dipahami bahwa buta warna ini bukan berarti pengidapnya tidak bisa melihat warna sama sekali ya.
Sebab, terdapat beberapa jenis buta warna dan tingkat keparahan kondisi ini, mulai dari yang ringan hingga parah.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Fakta Puting Payudara yang Sebenarnya Normal
Dilansir dari WebMD, dalam klasifikasinya buta warna dibagi menjadi tiga yakni merah-hijau, biru-kuning, dan buta warna secara keseluruhan, berikut penjelasannya.
1. Buta warna merah-hijau
Buta warna merah-hijau adalah ketika fotopigmen reseptor warna atau sel kerucut merah atau hijau tidak berfungsi dengan baik sama sekali, adapun jenisnya:
Deuteranomaly: Ini adalah bentuk buta warna yang paling umum dan memengaruhi 5 persen pria, tetapi jarang terjadi pada perempuan.
Hal ini terjadi ketika fotopigmen reseptor warna hijau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Di mana kuning dan hijau terlihat lebih merah, dan sulit membedakan biru dari ungu.
Protanomali: Fotopigmen sel kerucut merah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Oranye, merah, dan kuning terlihat lebih hijau, dan warnanya kurang cerah.
Biasanya ringan dan tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis buta warna ini jarang terjadi pada perempuan dan memengaruhi sekitar 1 persen pria.
Protanopia: Buta warna jenis protanopia ini terjadi ketika sel kerucut merah tidak berfungsi.
Warna merah hanya terlihat abu-abu gelap, di samping itu beberapa nuansa oranye, kuning, dan hijau terlihat kuning.
Deuteranopia: Ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki sel kerucut hijau yang bisa berfungsi.
Di mana warna merah mungkin terlihat kuning kecokelatan, dan hijau mungkin terlihat krem.
Baca Juga: Dalam Rangka Hari Kanker Payudara Sedunia, Cari Tahu Tips Jaga Kesehatan Payudara
2. Buta Warna Biru-Kuning
Buta warna biru-kuning merupakan kondisi ketika fotopigmen sel kerucut biru hilang atau tidak berfungsi dengan benar.
Diketahui jenis buta warna ini adalah jenis yang paling umum kedua, dan memengaruhi laki-laki dan perempuan secara setara.
Buta warna biru-kuning dibagi menjadi:
Tritanomaly: Ketika reseptor warna biru bekerja hanya dengan cara yang terbatas.
Biru terlihat lebih hijau, dan sulit membedakan merah muda dari kuning dan merah.
Perlu diketahui bahwa kondisi ini sangat langka.
Tritanopia: Juga dikenal sebagai buta warna biru-kuning, yakni kondisi ketika seseorang tidak memiliki sel kerucut biru.
Biru terlihat hijau, dan kuning terlihat abu-abu muda atau ungu.
3. Buta warna lengkap
Buta warna lengkap juga disebut sebagai monokromasi, yakni suatu kondisi ketika seseorang tidak bisa melihat warna sama sekali dan penglihatannya tidak begitu jelas.
Baca Juga: Indonesia Terima Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru, Berikut Keunggulannya
Ada dua jenis monokromasi yakni:
Monokromasi kerucut: Ini terjadi ketika dua dari tiga fotopigmen sel kerucut yaitu merah, hijau, atau biru tidak berfungsi.
Ketika hanya satu jenis kerucut yang berfungsi, sulit untuk membedakan satu warna dari yang lain.
Monokromasi batang: Juga dikenal sebagai achromatopsia, ini adalah bentuk buta warna yang paling parah.
Pasalnya, tak satu pun dari sel kerucut memiliki fotopigmen yang berfungsi.
Akibatnya, dunia tampak dalam warna hitam, putih, dan abu-abu.
(*)