Kritisi Krisis Iklim di Indonesia, ini Pandangan Pemilih Muda soal Pemilu 2024

Aulia Firafiroh - Rabu, 27 Oktober 2021
Pandangan anak muda soal isu krisis iklim
Pandangan anak muda soal isu krisis iklim parapuan

Parapuan.co- Kawan Puan, krisis iklim di Indonesia menjadi isu penting yang kerap diperbincangkan oleh Gen Z dan millenial.

Hal itu membuat Yayasan Indonesia Cerah dan Indikator Politik Indonesia berkolaborasi melakukan survey seberapa jauh generasi muda telah memahami krisis iklim beserta kebijakan iklim yang ada.

Selain itu, survey ini juga mencari tahu bagaimana hal tersebut mempengaruhi pertimbangan anak muda sebagai pemilih PEMILU pada tahun 2024 mendatang.

Selama ini, masalah lingkungan selalu menjadi isu yang dikesampingkan oleh pemerintah.

Baca juga: Green Consumer Day, Intip 7 Ide Bisnis Ramah Lingkungan Ini Yuk!

Pasalnya pemerintah selama ini hanya berfokus pada pemasukan negara hingga menciptakan sistem ekonomi eksploitatif yang menyebabkan krisis iklim Indonesia.

Hal itu ditunjukkan dengan adanya bencana, kekeringan, banjir, dan kabut asap yang terjadi secara berulang.

Saat ini anak muda memiliki akses informasi yang memadai sehingga mereka menyadari ada yang salah dari sistem ekonomi eksploitatif.

Hasil survey tersebut ditampilkan dalam "Rilis Temuan Survey: Persepsi Pemilih Muda dan Pemula (Gen Z dan Millennial) atas Permasalahan Krisis Iklim di Indonesia".

Acara yang diadakan pada Rabu (27/10/2021) ini, menghadirkan beberapa narasumber yang kece, seperti Adhityani Putri (Direktur Eksekutif, Yayasan Indonesia Cerah), Burhanuddin Muhtadi, Ph.D (Direktur Eksekutif, Indikator Politik Indonesia), Dyah Roro Esti Widya Putri (Anggota Komisi VII, DPR RI Periode 2019-2021 Fraksi Partai Golkar), Bima Arya (Wakil Ketua Umum PAN), Putra Nababan (Anggota Komisi X, DPR RI Periode 2019-2024, Fraksi Partai PDIP), dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Ketua Delegasi RI Y20 2020 & Politisi Gerindra).

 

 

Selama ini Gen Z dan Millenial dianggap tidak peduli terhadap isu ini hingga tak jarang dianggap kaum rebahan.

"Selama ini Gen Z dan Millenial dianggap egois, kaum rebahan, dan hanya peduli segala hal tentang lifestyle atau hal yang sparkling. Namun faktanya berbeda dengan anggapan masyarakat tentang anak muda Gen Z dan Millenial. Banyak anak muda yang membuat gerakan peduli lingkungan seperti Fridays for future Indonesia, Jeda Iklim, Jaga Rimba, Pantau Gambut, Giat Kantong Plastik dan masih banyak lagi," ujar Adhityani Putri.

Survey ini bertujuan untuk mencari jawaban apakah benar pemilih muda khususnya Gen Z dan Millenial tidak peduli terhadap isu krisis iklim.

"Demografi ini penting karena populasi Gen Z dan Millenial berjumlah sekitar 40 hingga 80 juta lebih yang nantinya akan berpartisipasi dalam PEMILU 2024," tambahnya.

Baca juga: Kisah Ence Adinda dalam Memberdayakan Perempuan untuk Peduli Lingkungan

Kemudian, Burhanudin Muhtadi menyampaikan hasil survey yang telah dikumpulkan oleh Yayasan Indonesia Cerah dan Indikator Politik Indonesia.

"Menurut hasil sensus, populasi Gen Z berjumlah lebih dari 75 juta jiwa atau lebih dari 28 persen dari populasi yang ada. Anak muda saat ini tidak hanya memperhatikan isu ekonomi saja, tapi 65 persen sangat memperhatikan isu korupsi dan kerusakan lingkungan," papar Burhanudin Muhtadi saat memaparkan hasil survey.

"Isu ini harus ditangkap oleh para politisi kita, karena ada perubahan demografi yang luar biasa. Untuk anak muda yang berpendidikan juga mulai mengkhawatirkan isu lingkungan dan polusi. Hal ini juga menggambarkan, semakin meningkat kesadaran mereka terhadap perubahan iklim," tambahnya. (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya