Parapuan.co - Kawan Puan pasti semakin sadar kalau kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Meski bahwa kesehatan mental sama pentingnya, hal ini sering dilewatkan oleh kita karena kita tak menyadarinya.
Berbicara tentang kesehatan mental, kita harus lebih peduli dengan masalah ini terutama di masa pandemi.
Berdasarkan Penelitian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPPPA) terhadap lebih dari 3.200 anak SD hingga SMA pada Juli 2020 lalu, 13 persen respondennya mengalami gejala yang mengarah pada gangguan depresi ringan hingga berat selama masa adaptasi kenormalan baru.
Oleh karena itu, kita harus peduli pada kesehatan mental mengingat hal ini berkaitan dengan kesehatan fisik.
Baca Juga: Mudah dan Murah! Jalan Kaki Bisa Jadi Cara Ampuh untuk Self Healing
Mental tidak sehat akan berpengaruh pada fisik yang juga bisa tidak sehat.
Seorang profesor psikiater klinis dari New York University’s Langone School of Medicine
bernama Charles Goodstein, MD, mengatakan bahwa otak kita berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon.
Hormon seperti endokrin inilah yang berpengaruh pada kesehatan mental, sehingga keduanya berkaitan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengembalikan pikiran dan perasaan ke kondisi prima agar bisa beraktivitas seperti semula.
Usaha tersebut biasa disebut dengan coping mechanism. Singkatnya, coping mechanism adalah cara seseorang dalam mengendalikan stres.
Coping Mechanism Berbeda
Sebagai informasi, coping mechanism setiap orang berbeda. Ada yang menghabiskan waktu dengan membaca buku, mendengarkan lagu dengan genre tertentu, berolahraga, memasak bahkan bermeditasi.
Dilansir dari careinmind.com, coping mechanism merupakan perilaku seseorang untuk mencoba melindungi diri dari kerusakan psikologis akibat masalah dalam hidup dapat berakibat baik dan buruk.
Coping mechanism yang tidak tepat hanya akan memberikan ketenangan sesaat dan bepotensi memunculkan permasalahan baru.
Baca Juga: Mengenal Meditasi Mindfulness, Ini Manfaat dan Bentuk Latihannya
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa coping mechanism yang sesuai karena konsumsi alkohol dan/atau makan junk food berlebihan termasuk coping mechanism negatif.
Sebab coping mechanism penting, Arisan Parapuan kali ini mengajak Maya Hasan yang merupakan founder dari Myndfulact, sekaligus pemain harpa dan therapist dengan metode sound healing untuk membahas terkait coping mechanism.
Saat seseorang menemukan coping mechanism yang tepat, mereka cenderung lebih minim mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Diselenggarakan pada Kamis, 28 Oktober 2021 pukul 15.00 - 16.30 WIB mendatang, Arisan Parapuan ini bisa Kawan Puan daftar di sini.
Arisan Parapuan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan kesehatan mental ini mengajak Kawan Puan agar semakin peduli dengan kondisi mental mereka.
Maya Hasan juga akan mengajak audiens untuk menentukan coping mechanism yang sehat dan tepat lho, Kawan Puan. Pendaftaran gratis, segera daftarkan dirimu!
(*)