Waspada, Ini 6 Kebiasaan Rekan Kerja yang Menandakan Perilaku Toksik

Ardela Nabila - Minggu, 31 Oktober 2021
Tanda rekan kerja toksik.
Tanda rekan kerja toksik. Pornpimon Rodchua

Parapuan.co - Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengundurkan diri dari pekerjaannya, mulai dari tanggung jawab, budaya perusahaan, hingga rekan kerja yang toksik.

Memiliki rekan kerja yang toksik sering kali menjadi salah satu hambatan seseorang saat bekerja.

Bukan tanpa alasan, rekan kerja yang toksik bisa memengaruhi ketenangan bekerja karena kebiasaan dan perilakunya.

Namun, terkadang mengidentifikasi rekan kerja yang toksik tidak semudah yang dibayangkan, Kawan Puan.

Kendati demikian, terdapat beberapa kebiasan rekan kerja yang merupakan ciri-ciri perilaku toksik.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Menyikapi Lingkungan Kerja yang Toksik

Dikutip dari laman Bustle, berikut ini sejumlah tanda-tanda bahwa kamu sedang berhadapan dengan rekan kerja yang toksik.

1. Egois

Rekan kerja yang toksik biasanya sering kali terlihat dari sifatnya yang egois. Hal-hal yang dilakukannya semata-mata hanya untuk keuntungan diri sendiri.

Mereka cenderung tidak peduli dengan pengaruh dari tindakannya terhadap orang atau rekan kerja lainnya.

Meskipun, keberadaan rekan kerja yang toksik sering kali tidak disadari lantaran mereka selalu bertindak seakan-akan apa yang dilakukannya untuk kepentingan bersama.

Tetapi, apabila di kantor kamu ada orang yang disebut sebagai orang yang toksik, kamu tidak boleh langsung terpengaruh dan percaya begitu saja, ya.

Alih-alih percaya dengan gosip yang beredar, kamu bisa mencoba mencari tahu dan menilainya sendiri.

2. Sering membicarakan orang lain

Apakah Kawan Puan pernah melihat rekan kerja yang sering membicarakan hal-hal buruk tentang orang lain?

Jika iya, kamu sedang berhadapan dengan rekan kerja yang toksik, lho. Gosip merupakan salah satu akar dari banyak masalah di kantor.

Karenanya, jika kamu bertemu dengan rekan kerja yang seperti itu, sebaiknya hindari bergosip dengan orang tersebut.

3. Memanfaatkan kemalangan orang lain

Memanfaatkan kegagalan atau kemalangan rekan kerja lainnya juga bisa menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang yang toksik di kantor.

Baca Juga: Kenali, Ini 7 Tanda Lingkungan Kerja yang Toksik dan Harus Dihindari

Jika menemukan orang seperti ini, kamu bisa menandainya dan menghindari hal-hal yang berkaitan dengannya.

Saat menemukan rekan kerja yang sedang mengalami kegagalan, sebaiknya kamu mengekspresikan keprihatinan dan ubahlah topik pembicaraan menjadi sesuatu yang positif.

4. Sering membuat orang lain tersinggung

Mirip dengan bergosip, membuat orang lain tersinggung juga merupakan perilaku negatif rekan kerja yang harus kamu ketahui.

Mungkin saja, mereka tidak menyadari perilakunya tersebut lantaran mereka terbiasa bersikap demikian.

Jadi, ketika kamu menjadi salah satu orang yang dibuatnya tersinggung, jangan langsung ikut bereaksi negatif, ya.

Sebaliknya, kamu bisa menyatakan ketidaksetujuanmu dan menawarkan solusi, Kawan Puan.

5. Memengaruhi kualitas kerja rekannya

Keberadaan rekan kerja yang toksik di lingkungan kantor juga bisa memengaruhi kualitas kerja kamu, lho.

Ini merupakan salah satu akibat dari perilaku negatif yang dilakukannya dan dialami oleh rekan kerja di sekitarnya.

Artinya, perilaku toksiknya menyebabkan lingkungan kerja yang toksik pula. Sehingga, ia bisa menyebabkan rekan kerja lainnya menjadi depresi, performa kerja menurun, dan gagal.

6. Sering mengeluh tanpa menawarkan solusi

Rekan kerja yang toksik kerap memiliki pandangan negatif tentang pekerjaan dan lingkungan kerjanya, ia terus membagikan hal-hal negatif ke orang lain.

Baca Juga: 5 Karakter Toksik Perempuan Karier yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

Mendengarkan keluhan negatif bisa memengaruhi mood di tempat kerja, sehingga sebaiknya hindari rekan kerja seperti ini.

Kawan Puan, memiliki rekan kerja yang toksik merupakan hal yang tidak diinginkan oleh siapa pun, tetapi juga tidak bisa dihindari.

Alih-alih ikut terjebak ke situasi negatifnya, sebaiknya kamu lebih bijak dalam menyikapinya, ya! (*)

Sumber: Bustle
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja