Parapuan.co - Miopi atau yang sering disebut dengan rabun jauh merupakan suatu kondisi ketika mata tidak bisa melihat objek yang jaraknya jauh.
Setiap pengidap miopi pun memiliki tingkat keparahan yang berbeda.
Beruntungnya penderita miopi bisa diobati untuk meningkatkan penglihatan dengan membantu memfokuskan cahaya pada retina melalui penggunaan lensa korektif atau operasi reaktif.
Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini penjelasan pengobatan rabun jauh dengan lensa korektif dan operasi reaktif. Yuk, simak!
Baca Juga: Selain Cegah Sakit Punggung, Ini 5 Manfaat Tidur Terlentang untuk Kesehatan
Lensa Korektif
Mengenakan lensa korektif mengobati rabun jauh dengan menangkal peningkatan kelengkungan pada kornea atau peningkatan panjang mata.
Jenis lensa korektif meliputi:
1. Kacamata
Kacamata adalah cara sederhana dan aman untuk mempertajam penglihatan yang disebabkan oleh rabun jauh.
Variasi lensa kacamata sangat luas dan mencakup penglihatan tunggal, bifokal, trifokal, dan multifokal progresif.
2. Lensa kontak
Lensa kontak ini dikenakan tepat di mata, yang tersedia dalam berbagai bahan dan desain.
Seperti yang bertekstur lunak dan kaku, desain, torik, dan multifokal.
Akan tetapi, sebelum menggunakan lensa kontak, alangkah baiknya jika Kawan Puan konsultasi kepada dokter lebih dulu.
Kamu bisa bertanya pro dan kontra lensa kontak dan apa yang terbaik untuk kondisimu, sehingga bisa memutuskan sebaiknya menggunakan alat bantu penglihatan ini atau tidak.
Operasi refraktif mengurangi kebutuhan akan kacamata dan lensa kontak.
Di mana ahli bedah mata akan menggunakan sinar laser untuk membentuk kembali kornea, yang menghasilkan penurunan rabun jauh.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Soal Mitos Menstruasi
Kemudian selesai dioperasi, pengidap miopi akan menggunakan kacamata dalam jangka waktu tertentu.
Berikut ini beberapa jenis operasi refraktif:
1. Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK)
Dengan prosedur ini, ahli bedah mata akan membuat lipatan tipis berengsel ke dalam kornea.
Selanjutnya laser digunakan untuk menghilangkan lapisan dalam kornea.
Untuk pemulihannya sendiri, operasi LASIK biasa lebih cepat dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan pun lebih sedikit dibanding tindakan lainnya.
2. Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)
Ahli bedah akan membuat penutup yang super tipis hanya di lapisan pelindung luar kornea (epitel).
Selanjutnya, laser digunakan untuk membentuk kembali lapisan luar kornea, meratakan kurva, dan kemudian menggantikan epitel.
Baca Juga: Bolehkah Bersihkan Telinga Pakai Cotton Bud? Ini Penjelasan Dokter THT
3. Photorefractive keratectomy (PRK)
Prosedur ini mirip dengan LASEK, kecuali jika ahli bedah benar-benar menghilangkan epitel, kemudian menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea.
Epitel tidak diganti, tetapi akan tumbuh kembali secara alami, sesuai dengan bentuk baru kornea.
Sebelum memutuskan mengambil prosedur operasi yang mana, sebaiknya konsultasikan kepada dokter tentang kemungkinan efek samping yang akan dialami olehmu, ya. (*)