Persiapan Sekolah Tatap Muka : Mengajarkan Anak Kesetaraan Gender

Ratu Monita - Selasa, 2 November 2021
Mengajarkan anak kesetaraan gender dalam persiapan sekolah tatap muka.
Mengajarkan anak kesetaraan gender dalam persiapan sekolah tatap muka. pondsaksit

Parapuan.co - Salah satu persiapan sekolah tatap muka yang perlu diperhatikan dan diajarkan orang tua pada anak ialah perihal kemampuan sosial.  

Sudah 1,5 tahun anak-anak menjalani pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut sedikit banyak akan memengaruhi keterampilan anak dalam bersosialisasi dengan guru maupun teman sebaya mereka. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan keterampilan sosial pada anak. Perlu diajarkan karena hal tersebut akan berguna bagi kehidupan anak hingga dewasa. 

Dalam rangka persiapan sekolah tatap muka tadi, keterampilan sosial yang bisa orang tua ajarkan salah satunya ialah perihal kesetaraan gender.  

Istilah kesetaraan gender mungkin lekat dengan kehidupan orang dewasa, padahal hal ini juga penting untuk dipahami anak-anak. 

Baca Juga: Mengenal Golden Age, Apa Saja Perkembangan Krusial pada Anak di Usia Emas?

Dengan mengajarkan anak perihal kesetaraan gender, kesetaraan gender untuk generasi selanjutnya akan terbentuk. 

Pengajaran kesetaraan gender ini juga dapat mengurangi stereotipe pada suatu gender ataupun jenis kelamin. 

Kesetaraan gender terpenting untuk anak-anak adalah memahami adalah tidak adanya sikap membeda-bedakan atau membenci suatu kelompok.

Selain itu, mencegah anak merasa paling unggul hingga melakukan perilaku kekerasan juga penting diajarkan. 

Untuk itu dalam persiapan pembelajaran tatap muka atau PTM, penting bagi orang tua mengajarkan anak perihal kesetaraan gender agar anak dapat berperilaku baik di sekolah dan di lingkungannya.

Melansir dari laman Nakita.id, Nadya Pramudita M. Psi., Psikolog Klinis Anak yang berpraktik di FAME Consultant menjelaskan terkait cara mengajarkan anak tentang kesetaraan gender

Menurutnya, dalam hal ini orang tua harus menjadi role model yang dapat dicontoh dengan baik oleh anak.

"Bila anak ingin menghormati gender lain seperti anak laki-laki menghormati anak perempuan, orang tua harus bisa menjadi contoh," ungkap psikolog yang akrab disapa Dita.

Dengan kata lain, saat orang tua menginginkan anaknya dapat menghargai gender lain, maka Kawan Puan harus mempraktekkannya sehingga anak dapat melihat dan mencontohnya.

Menjelang persiapan sekolah tatap muka, coba untuk memberikan contoh yang baik tentang kesetaraan gender. Jadi, tidak hanya sekadar menasihati anak.  

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Tips Agar Anak Mau Makan Sayur dan Buah

 

"Misalnya ibu mempunyai anak laki-laki, ibu bisa meminta bantuannya untuk memasak di dapur, atau mengajari anak merawat kulit tubuhnya, itu bisa menjadi contoh," kata Dita.

Sebagaimana kita ketahui, terdapat beberapa stereotipe budaya timur yang condong ke salah satu gender. 

Hal tersebut tentu saja bisa menjadi diskriminasi gender, jika orang tua tidak mengajarkannya pada anak apalagi menjelang persiapan pembelajaran tatap muka.

Terlebih, stereotipe budaya timur ini begitu melekat dan banyak orang tua yang masih menggunakannya.

"Misalnya bagaimana respon orangtua ketika ada seorang perempuan jalan sendiri lalu disuit-suitin oleh sekelompok laki di pinggir jalan? Ada mungkin yang diam saja ada juga mungkin yang marah," kata Dita.

 

"Bisa saja sebaliknya, perempuan suit-suitin laki-laki yang lewat? Pasti kita menilai ‘perempuan liar’, hal itu sering terjadi di masyarakat," lanjut Dita.

Hal-hal ini mungkin terkesan sepele, namun jika kesetaraan gender ditanamkan pada anak-anak maka bukan tidak mungkin perilaku tersebut tidak akan terjadi lagi. 

Mengajarkan kesetaraan gender sangat penting karena hal tersebut mungkin tidak didapatkan sepenuhnya di sekolah dan perlu peran orang tua untuk mengajarkannya.

"Hal tersebut seringkali ada standar yang berbeda dalam menilai perempuan dan laki untuk perilaku yang sama, maka orangtua bisa membahas ini di rumah," ungkap Dita.

Baca Juga: Mulai Usia Berapa Anak Bisa Terkena Gangguan Mental? Ketahui Tanda-Tandanya

Kawan Puan perlu memberikan pemahaman pada anak bahwa hal tersebut bukanlah hal yang baik untuk ditiru karena perilaku tersebut cenderung tidak menghargai gender lain.

"Bahwa yang terjadi bukanlah hal yang baik dan merupakan contoh tidak menghargai orang lain," pungkas Dita.

Demikian cara mengajarkan anak perihal kesetaraan gender yang bisa dilakukan orang tua dalam rangka persiapan sekolah tatap muka.

(*)

Sumber: Nakita
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Wamen PPPA Veronica Tan: Mendidik Guru Berarti Membangun Generasi yang Lebih Baik