Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi aspek penting dalam hidup perempuan.
Selain menjaganya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan, penting bagi perempuan untuk rutin melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan kesehatan reproduksi ini penting dilakukan, apalagi bagi perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual.
Melansir dari laman Patient, Public Health England menunjukkan bahwa infeksi menular seksual (IMS) memberikan dampak terbesar pada mereka yang berusia 17-24 tahun.
Untuk itu, bagi seseorang yang sudah aktif melakukan hubungan intim perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Baca Juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Radang Pinggul
Karena, pemeriksaan rutin penting untuk melindungi kamu dan pasangan, bahkan sekalipun seseorang merasa baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala penyakit seksual apapun tetap perlu melakukan pemeriksaan.
Terlebih, pada kenyataannya, banyak infeksi atau jenis penyakit reproduksi lainnya tidak memiliki gejala yang nyata pada beberapa orang.
Justru dengan menghindari pemeriksaan kesehatan organ kewanitaan dapat memperburuk kondisi dan memberikan dampak besar pada kesehatan di masa depan.
Kapan harus pergi ke dokter?
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, seseorang dapat menyelamatkan hidupnya dan juga orang lain.
Selain itu, pemeriksaan rutin ini juga dapat membantu menenangkan pikiran kamu jika mengkhawatirkan terjadinya penyakit tertentu pada tubuh kamu.
Lebih dari itu, semakin dini suatu diagnosa penyakit diketahui dan ditangani, maka akan semakin mudah untuk diobati dan semakin rendah pula terjadinya risiko komplikasi jangka panjang.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 6 Makanan Terbaik untuk Pengidap PCOS
Apa risiko menunda pemeriksaan?
Menghindari pemeriksaan kesehatan organ kewanitaan dapat mengakibatkan penularan IMS dan infeksi tanpa diketahui.
John McSorley, Presiden BASHH, menjelaskan bahwa pemeriksaan rutin begitu penting dan tidak dapat diremehkan.
Menurutnya, karena IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta bersamaan dengan infeksi lain dapat menimbulkan dampak yang buruk.
"Saya sangat menganjurkan orang-orang untuk melakukan pemeriksaan baik secara online maupun secara langsung. Setiap orang berhak atas kehidupan seks yang sehat, dan berapa pun usia kamu, penting untuk menjalankan hubungan seks yang aman untuk memastikan kesehatan seksual kamu sendiri, serta pasangan kamu," jelasnya.
Dr McSorley juga menjelaskan perihal dampak IMS terhadap kualitas hidup seseorang.
"Selain dari kekhawatiran, stres, dan gangguan pada hubungan, IMS juga dapat menimbulkan banyak gejala fisik. Dari bau yang tidak sedap, nyeri, dan ruam, hingga timbulnya masalah kesehatan yang cukup serius pada organ panggul, dan infertilitas akibat klamidia, atau kerusakan otak atau saraf akibat sifilis," tambahnya.
Apa manfaat dari pemeriksaan rutin?
Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan juga kesehatan orang lain, yakni :
- IMS dapat didiagnosis dan segera ditangani dengan baik,
- Mengetahui adanya infeksi yang timbul tanpa gejala,
- Kepercayaan dalam hubungan dengan pasangan dapat terbentuk,
- Pemeriksaan dilakukan sebelum memulai hubungan baru dan hubungan seksual, sehingga dapat mengurangi kecemasan,
- Dapat mengontrol kondisi kesehatan, dan
- Dapat berkonsultasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan seks dan hubungan.
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum pemeriksaan?
Saat pemeriksaan kesehatan reproduksi kamu akan diberikan pertanyaan tentang riwayat seksual, seperti :
- Kapan terakhir kali berhubungan seks,
- Apakah pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom, dan
- Mengapa khawatir tentang infeksi.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Amenorrhea
Jika kamu melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi karena kemungkinan ada infeksi, maka kamu akan dimintai sampel berupa :
- Air seni,
- Darah, dan
- Vagina (sering bisa dilakukan sendiri).
Terkait bagaimana dan kapan kamu akan menerima hasil itu tergantung pada klinik atau rumah sakit yang kamu kunjungi.
Nah, berikut ulasan betapa pentingnya melakukan pemeriksaan rutin kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)