Parapuan.co - Memiliki kemampuan bermain alat musik harpa nampaknya tak menjadikan Maya Hasan lekas puas.
Pemilik nama lengkap Maya Christina Worotikan Hasan ini membawa denting harpanya untuk membantu sesama melalui terapi sound healing.
"Melihat orang sembuh karena mendengarkan harpa yang saya mainkan, itu merupakan berkah tak terhingga," tutur Maya Hasan, founder Myndfulact dan therapist metode sound healing.
Seperti apa kisah Maya Hasan memulai perjalanan kariernya dari pemain harpa hingga menjadi therapist kesehatan mental? Yuk, simak.
Baca Juga: Bantu Tenangkan Pikiran saat Hadapi Masalah dengan Metode Sound Healing
Kuliah harp performance
Maya Hasan mulai bermain harpa sejak kuliah Harp Performance di Amerika Serikat
Ia sempat mencatatkan diri sebagai anggota The Salem Chambers Orchestra, di Amerika Serikat.
"Skill bermain harpa saya terlatih sejak mengenyam pendidikan di Amerika," ujar Maya, yang ditemui secara virtual dalam Arisan Parapuan Episode 8, Kamis (28/11/2021).
Sejak saat itu, Maya terus meng-upgrade kemampuannya hingga berhasil menerima Certified Music Practitioner (CMP) di tahun 2013 dari International Healthcare Training Program (IHTP).
Untuk mendapatkan IHTP tersebut, Maya pun harus menempuh berbagai training selama tiga tahun mulai dari 2010 sampai dengan 2012.
Adapun training yang diikuti Maya Hasan ialah Hospice of the Valley dan Sandiego Hospice di Amerika Serikat.
Kemudian ia melanjutkan training Conferentiecentrum Samaya and Alzheimer & Dementia Care Home di Belanda.
Mengisi workshop music for healing
Maya juga kerap mengisi workshop Music for Healing lho, Kawan Puan.
Contohnya adalah The Effect of Using Music in Medical and Psychological Setting saat mengunjungi Universitas Tarumanegara.
Lalu ada juga Using Music for Calming and Relaxation dan Music and Frequency for Pain Reduction di dua Rumah Sakit Jakarta.
Baca Juga: Cara Redakan Stres Pandemi dengan Coping Mechanism Ala Maya Hasan
"Selain rumah sakit dan universitas, saya juga pernah mengisi music for healing di Bank BRI dan Alam Sutera," pungkas Maya.
Terlibat dalam acara kesehatan mental
Selain workshop mengenai sound healing, Maya Hasan terlibat dalam berbagai acara kesehatan mental.
Di tahun 2017, Maya Hasan memulai debut pertamanya di World Harp Congress, Hongkong.
Setahun setelahnya, tepatnya setelah ibundanya meninggal, Maya Hasan pun kembali berkiprah di Bioresinance mengajarkan Healing Frequency Therapy.
"Saya orangnya selalu memperbarui impian, jika main harpa mandek kita bisa cari solusi lain nantinya seperti menjadi therapist," jelas Maya.
Membentuk Myndfulact dan Grotto
Melihat situasi pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir, Maya Hasan pun berinisiatif membuat komunitas Myndfulact.
Komunitas ini akan membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan kesehatan mental.
Sama seperti perempuan lainnya, di masa pandemi Covid-19 Maya Hasan juga merasakan naik turun kehidupan.
"Waktu awal pandemi 2020 itu saya sempat menganggur selama dua bulan, jadi saya cari alternatif lain dengan mendirikan Myndfulact bersama 15 teman SMA saya," tutur Maya.
"Awalnya kami hanya kumpul-kumpul saja, ternyata ada hal positif di dalamnya sehingga terciptalah Myndfulact dan ini menjadi awal langkah saya bangkit di tengah pandemi," tambahnya.
Myndfulact sendiri merupakan komunitas peduli kesehatan mental, Kawan Puan.
Kawan Puan bisa mengunjungi laman Instagram Myndfulact, jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai komunitas ini.
Baca Juga: Arisan Parapuan 8: Menjaga Kesehatan Mental dengan Musik ala Maya Hasan
Mengakhiri tahun 2020, Maya Hasan mendirikan Grotto, sebuah holistic healing boutique berlokasi di Jalan Terogong Raya nomor 35 Jakarta Selatan.
Dentingan harpa Maya Hasan telah membawanya meraih kesuksesan.
Berawal dari bermain harpa, Maya kini merambah dunia kesehatan melalui terapi sound healing yang dipelajarinya guna membantu menyembuhkan sesama.
"Kunci hidup sebenarnya adalah jangan menyerah dan teruslah berusaha, yakin maka semua akan terwujud di waktu terbaik," tutup Maya. (*)