“Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi sejak dini dan mempunyai tingkat kesintasan yang cukup tinggi jika penanganannya dilakukan secara tepat waktu dan optimal. Namun, saat ini di Indonesia masih banyak kasus atau sekitar 60% yang datang dalam kondisi stadium lokal lanjut dan stadium lanjut. Sehingga, untuk memberikan penanganan kanker yang bermutu, holistik, dan tepat waktu, terdapat banyak tantangan bagi dokter spesialis onkologi di antara berbagai kesibukannya. Dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini, kami berharap bisa membantu menjawab tantangan-tantangan tersebut khususnya mendorong pertukaran informasi, studi kasus, dan keahlian antar onkolog melalui solusi digital,” kata Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya.
Baca Juga: Mengenal Mastektomi, Operasi Pengangkatan Payudara karena Kanker
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan fungsi, layanan, integrasi data, dan performa dari sistem e-Kesehatan di Indonesia, sebagaimana termaktub pada Permenkes No. 46 tahun 2017.
Strategi e-Kesehatan ini terus dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan, serta untuk mendorong pengadaan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat terutama di daerah terpencil di Indonesia.
Di beberapa negara dan wilayah, platform daring untuk bertukar informasi antar dokter sudah cukup lumrah sejak beberapa tahun terakhir, seiring dengan semakin berkembang dan meluasnya akses teknologi informasi.
Di Asia Tenggara sendiri, platform daring khusus untuk para dokter onkologi ini merupakan yang pertama, sebuah platform jejaring khusus para dokter yang saat ini sudah beroperasi di enam negara di wilayah Asia Tenggara.
(*)