Parapuan.co - Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air, Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah meninggal karena kecelakaan.
Vanessa Angel dan suaminya tewas dalam kecelakaan di Tol Nganjuk arah Surabaya Kilometer KM 672+400A, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021).
Mengutip dari Kompas.com, adanya kabar tewasnya Vanessa Angel dan suaminya dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Baca Juga: Kuasa Hukum Sampaikan Kondisi Terkini Anak Vanessa Angel Pasca Kecelakaan
Gatot mengungkapkan bahwa dalam mobil dengan nomor polisi B 1284 BJU terdapat 5 orang.
Diketahui 3 orang luka-luka dan 2 orang lain meninggal dunia, yakni Vanessa Angel dan suaminya.
Mengetahui kabar duka yang datang dari Vanessa Angel dan suaminya ini membuat banyak orang semakin tersadar bahwa keselamatan berkendara menjadi hal utama yang perlu diperhatikan.
Mengutip Tabloid Nova edisi NOVA 1719/XXXIII 28 Januari-03 Februari 2021, tertulis bahwa kecelakaan maut di jalan tol masih sering terjadi.
Lantas bagaimana cara meminimalisir kecelakaan di tol?
AKP Muhammad Adiel Aristo, Kasat Lantas Polres Semarang menegaskan maksimal kecepatan di jalan tol yakni 80 km per jam.
Perlu kewaspadaan lebih tinggi saat bekendara di jalan tol, sebab banyak orang yang menjadikan tol menjadi ajang untuk mengebut.
Seperti diketahui, mengendarai kendaraan dengan kecepatan di atas aturan batas maksimal dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan maut.
Mengapa harus 60-80 km per jam ketika di jalan tol?
"Kenapa? Karena dengan kecepatan segitu, visibilitas mata kita terbuka luas. Jadinya, lebih bisa melihat jalan dengan jelas. Terutama saat hujan,” papar Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Menurut Sony, saat kecepatan terkendali dengan aman, supir kendaraan memiliki waktu untuk menghindari kecelakaan.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Vanessa Angel dan Suaminya di Tol Nganjuk
Pasalnya, saat ada ancaman di depan mobil, butuh beberapa detik saja untuk mengantisipasi bahaya.
“Walaupun, belum tentu menghindari kecelakaan si pengemudi akan selamat. Jadi, yang bisa dilakukan sekarang meminimalisir kecelakaan,” papar Sony.
Ketika berkendara, hal lain yang perlu diperhatikan selain kecepatan kendaraan adalah mengatur jarak aman dengan mobil lain.
Disarankan, di jalan tol lebih baik jaga jarak antara 25-50 meter, tujuannya yakni agar bisa mengantisipasi jika terjadi tabrakan beruntun.
"Kalau di depan ada tabrakan beruntun atau ada yang ngerem mendadak. Itu jadinya, kita bisa antisipasi lebih lama untuk injak rem. Kalau kecepatan enggak dijaga, terus enggak jaga jarak,
pasti pengemudi langsung panik dan sulit mengantisipasi,” ucap Sony.
Penggunaan rem mobil
Menurut Sony, apabila terjadi sesuatu di depan kendaraan, lebih baik gunakan rem kaki untuk mengunci semua ban.
Ia berpendapat jika menggunakan rem tangan, itu hanya mengunci ban belakang, sehingga ada
kemungkinan mobil bisa terbalik.
Baca Juga: Anak Vanessa Angel Ikut Terlibat dalam Kecelakaan Mobil di Tol
“Terus pas rem itu bukan sekali injak dalam-dalam ya. Tapi, remnya dengan cara memberikan tekanan beberapa kali, sampai mobil berkurang kecepatannya," imbuhnya.
Maka dari itu perlu diperhatikan pula bahwa keadaan rem suka berbeda-beda, bergantung fitur mobil dan servis.
Nah, Kawan Puan dengan membaca penjelasan di atas, alangkah baiknya sebelum menempuh perjalanan jauh, kondisi mobil dicek secara lengkap terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan agar saat berkendara, kamu akan merasa lebih aman, sehingga situasi yang tak diinginkan pun dapat diminimalisir. (*)